Reporter: Khomarul Hidayat | Editor: Asnil Amri
SHENZEN. Mulai bulan April ini, PT XL Axiata Tbk resmi menyerahkan pengelolaan jaringan telekomunikasi (manage services) kepada PT Huawei Tech Investment.
Dalam kerja sama ini, Huawei akan mengelola jaringan bergerak 2G/3G milik XL, pengelolaan layanan value added service (VAS) serta layanan komputasi awan (cloud computing).
Tentu ada alasan bagi XL melakukan kerja sama tersebut. Hitungan dari XL, alih daya pengelolaan jaringan ke Huewai bisa menghemat 20% ongkos pemeliharaan jaringan.
“Prediksi penghematan itu dengan asumsi pertumbuhan bisnis XL statis. Tetapi tentu kami ingin revenue tumbuh tinggi,” kata Dian Siswarini, Direktur Teknologi, Konten dan Bisnis Baru XL Axiata (19/4).
Mengenai nominalnya penghematannya berapa? Dian belum bisa menyebutkan. Begitu pula ongkos pemeliharaan jaringan yang mereka lakukan sendiri selama ini.
Yang jelas, dalam kontrak pengelolaan jaringan dengan Huawei, kata Dian, XL menerapkan sistem bagi hasil alias revenue sharing. “Dengan cara ini, kami ingin Huawei juga berkontribusi meningkatkan revenue XL,” jelasnya.
Sebagai konsekuensi dari pengalihan pengelolaan jaringan telekomunikasi XL tersebut, sekitar 1.290 pegawai XL dialihkan juga ke Huawei.
Proses pengalihan karyawan XL ke Huawei tersebut mulai berjalan awal April ini. Selain mendapat kompensasi dari XL, ribuan eks karyawan XL yang pindah ke Huawei itu juga mendapat gaji lebih tinggi ketimbang saat di XL.
Dian menampik anggapan, pemindahan ribuan karyawan XL itu demi menghemat ongkos operasional, karena biaya pegawai hanya sebesar 10% dari total biaya operasional XL.
Joris de Fretes, Direktur Human Resources Huawei Tech Investment bilang, selain dengan XL Axiata, Huawei juga mengelola jaringan serupa milik Axis dan Hutchinson (operator 3). “Huawei ingin menjadi hub manage services untuk Asia Pasifik,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News