kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Jaya Trishindo (HELI) Targetkan Laba Rp 9 Miliar pada Tahun Ini


Jumat, 22 Maret 2024 / 07:30 WIB
Jaya Trishindo (HELI) Targetkan Laba Rp 9 Miliar pada Tahun Ini
ILUSTRASI. PT Jaya Trishindo Tbk (HELI) emiten penyewaan helikopter menargetkan laba mencapai angka Rp 8 miliar hingga Rp 9 miliar


Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun 2024, PT Jaya Trishindo Tbk (HELI) emiten penyewaan helikopter menargetkan laba mencapai angka Rp 8 miliar hingga Rp 9 miliar. 

Bukan tanpa alasan, target ini dibidik perseroan usai berhasil memperbaiki kinerja di tahun 2023 jika dibandingkan tahun 2022 lalu. Sepanjang 2023, HELI mencatatkan pendapatan senilai Rp 69,08 miliar dengan laba bersih senilai Rp 600 juta. 

Direktur Utama Jaya Trishindo Edwin Widjaja mengatakan semenjak Covid-19 melanda hingga di tahun 2022, keuangan perseroan memang mengalami hambatan akibat banyaknya konsumen atau klien yang menggunakan jasa mereka menutup usaha dan berakibat tidak diperpanjangnya kontrak.

Baca Juga: Jaya Trishindo (HELI) Berhasil Catatkan Laba Sepanjang 2023

“Sejak Covid-19, karena kebijakan pemerintah tidak boleh beroperasi jadi klien-klien kita tutup usahanya jadi income kita kan dapat itu dari carter perusahaan-perusahaan yang banyak juga tidak bisa beroperasi, dan berpengaruh pada kita juga, bahkan sales kita itu hampir 0,” jelas Direktur Utama Jaya Trishindo Edwin Widjaja saat ditemui Kontan di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Kamis (21/03).

Meski begitu di tahun 2023, perseroan berhasil mendapatkan kontrak baru senilai Rp 200 miliar untuk proyek pengendalian kebakaran hutan (Karhutla).

“Jadi kita berhasil mendapatkan kontrak baru di 2023, dan customer-customer kita yang eksisting sudah mulai beroperasi kembali. Dari misi pemadaman hutan kita dapat nilai kontraknya sekitar Rp 200 miliar untuk 2 tahun, jadi Rp 100 miliar per-tahunnya,” jelas Edwin. 

Sebagai tambahan informasi, dari sisi saham HELI sempat mengalami suspensi pada Januari 2024 karena saham yang melesat 25,00% ke level 500.  Namun Bursa Efek Indonesia (BEI) memutuskan mencabut status ini dan kembali diperdagangkan mulai (15/2).

 

Kemudian untuk menambah diversifikasi usaha, HELI tahun depan juga akan mencoba merambah usaha di bidang rekayasa cuaca.

“Kita coba itu di tahun depan, karena ini (rekayasa cuaca) kan harus ada penyesuaian dengan fungsi pesawatnya,” tutup Edwin. 

Hingga kini HELI telah beroperasi di beberapa wilayah Indonesia yaitu Di daerah mana Papua di daerah Nabire dan Timika, Kalimantan di kawasan Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah, dan di Sumatra kawasan Riau, Jambi hingga Palembang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×