Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Yudho Winarto
Baca Juga: McEasy Tawarkan Inovasi Digital Pada Bidang Logistik
Jumlah kendaraan (fleet) yang telah terintegrasi terhadap sistem McEasy bertambah hingga 30x lipat dan jumlah mitra tumbuh hingga 10x lipat sejak triwulan III 2020.
Transportation Management System yang dikembangkan McEasy adalah sebuah software cerdas terintegrasi untuk menganalisa proses pengiriman barang yang efisien dan terpadu.
Software ini berguna bagi penyedia jasa logistik, termasuk bus penumpang, jasa pengiriman barang hingga refrigerated vehicles untuk pengiriman komoditi dengan temperatur tertentu seperti farmasi, daging, makanan laut, produk susu dan frozen food.
Bisnis frozen food di tingkat UMKM adalah salah satu penyumbang keuntungan terbesar bagi bisnis rantai pendingin atau cold chain. Nilai pasar frozen food dapat mencapai Rp 200 triliun pada tahun 2025.
“Indonesia bahkan diprediksi menjadi pusat distribusi pangan dan farmasi bagi negara ASEAN pada tahun 2025. Untuk itu, Indonesia butuh infrastruktur rantai pendingin yang terintegrasi, terotomasi dan affordable. Sayangnya, pengelolaan bisnis pada industri rantai pendingin membutuhkan biaya yang tinggi. Untuk menekan biaya operasional, dibutuhkan digitalisasi dan kolaborasi. Asosiasi Rantai Pendingin Indonesia tengah berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk McEasy, untuk menghasilkan platform logistik cold chain yang dapat terutilisasi dengan baik dan terjangkau oleh UMKM,” ujar Hasanuddin.
Baca Juga: McEasy meraih pendanaan Rp 22 miliar dari East Ventures
Raymond menambahkan, bergabungnya McEasy menjadi keluarga besar Asosiasi Rantai Pendingin Indonesia adalah wujud komitmennya untuk turut mendigitalisasi logistik dan industri rantai pendingin Indonesia.
Ke depannya, ia berharap dapat menghasilkan inovasi teknologi untuk membantu digitalisasi jaringan logistik rantai pendingin dari hulu ke hilir,” pungkas Raymond.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News