kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,73   -14,78   -1.58%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jika restrukturisasi utang berhasil, kinerja Garuda (GIAA) baru bisa pulih di 2023


Rabu, 10 November 2021 / 07:05 WIB
Jika restrukturisasi utang berhasil, kinerja Garuda (GIAA) baru bisa pulih di 2023


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Yudho Winarto

Baca Juga: Indonesia govt prefers court-led debt renegotiation for airline Garuda

Ketiga, melakukan negosiasi ulang kontrak sewa pesawat-pesawat yang akan digunakan oleh Perseroan ke depannya dengan tujuan untuk menyesuaikan biaya sewa pesawat dengan market rates saat ini.

Keempat, meningkatkan kontribusi pendapatan kargo melalui peningkatan utilisasi belly capacity dan digitalisasi operasional.

Kelima, meningkatkan kontribusi pendapatan ancillary melalui product unbundling, ekspansi produk yang ditawarkan, dan penerapan dynamic pricing strategy.

Dengan asumsi skema restrukturisasi diterima dan rencana bisnis Garuda berjalan, maskapai plat merah ini ditaksir baru bisa kembali mencapai kinerja operasional yang positif pada Q3-2022.

Sebagai gambaran, total operating cost Garuda berada di level US$ 164 juta di Oktober 2021. Namun, total operating revenue Garuda hanya berkisar di angka US$ 68 juta. Selisih antara total revenue dan cost Garuda ditaksir masih sangat lebar, dan baru mendekati titik keseimbangan pada April 2022.

Memasuki Q3-2022, diproyeksikan total operating revenue Garuda bisa mencapai US$ 112 juta, sudah lebih tinggi ketimbang total operating cost sekitar US$ 107 juta di Juli 2022.

"Yang penting sekali mencapai kesepakatan dengan kreditur untuk pengurangan utang dan bunga untuk menekan cost bunga dan leasing secara signifikan, dan in line dengan kenaikan revenue. Asumsinya tidak ada PPKM ketat dan gelombang covid-19," sebut Tiko.

Baca Juga: Pesawat Garuda tinggal 40-60 pesawat dari 143 unit, GIAA sepi terbang

Dia menambahkan, revenue Garuda diharapkan bisa pulih pada akhir tahun 2022 dengan raihan pendapatan di level US$ 120 juta. Lalu beranjak naik ke level normal US$ 200 juta per bulan sebagaimana revenue pada awal 2020 sebelum pandemi.

"Tapi yang kita harapkan dalam proses negosiasi akan memotong cost struktur Garuda, setengah dari cost struktur saat ini, menjadi sekitar US$ 100 juta, sehingga Garuda muncul sebagai airline yang positif lagi di tahun 2023," sebut Tiko.




TERBARU

[X]
×