Reporter: Filemon Agung | Editor: Yudho Winarto
"Karena akan banyak ketidakpastian, RAPBN harus mengantisipasi ketidakpastian pemulihan ekonomi dunia, volatilitas harga komoditas, serta perkembangan tatanan sosial ekonomi dan geopolitik, dan efektivitas pemulihan ekonomi nasional, serta kondisi dan stabilitas sektor keuangan," ujar Presiden.
Jokowi menambahkan, pelaksanaan reformasi fundamental juga harus dilakukan khususnya pada reformasi pendidikan, reformasi kesehatan, reformasi perlindungan sosial, dan reformasi sistem penganggaran dan perpajakan.
Dengan berpijak pada strategi tersebut, Pemerintah mengusung tema kebijakan fiskal tahun 2021, yaitu “Percepatan Pemulihan Ekonomi dan Penguatan Reformasi”.
Baca Juga: Simak, ini isi pidato Presiden Joko Widodo saat menyampaikan RAPBN 2021
Sementara itu, asumsi indikator ekonomi makro yang digunakan adalah pertumbuhan ekonomi diperkirakan mencapai 4,5-5,5%, inflasi 3%, serta Rupiah diperkirakan bergerak pada kisaran Rp 14.600 per dolar AS.
Suku bunga SBN 10 tahun diperkirakan sekitar 7,29%, harga minyak mentah Indonesia (ICP) diperkirakan akan berkisar US$ 45 per barel. Lifting minyak dan gas bumi diperkirakan masing-masing mencapai 705.000 barel per hari dan 1.007.000 barel setara minyak per hari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News