kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

KADI Selidiki Kasus Dumping & Safeguard


Kamis, 11 Februari 2010 / 09:11 WIB
KADI Selidiki Kasus Dumping & Safeguard


Sumber: Kontan | Editor: Test Test

JAKARTA. Ketua Komite Anti Dumping Indonesia (KADI) Halida Miljani menyatakan, KADI tengah menyelidiki beberapa kasus dumping dan sejumlah kasus safeguard (pengamanan produk lokal).

Untuk dumping, KADI tengah menyelidiki antara lain lembaran baja panas (hot rolled coils) dari Korea dan Malaysia; serat benang (polyster staple fiber) dari China, India dan Taiwan; H & I Section (jenis baja) dari China; piring makanan dan dari aluminium (aluminium mealdish) dari Malaysia; serta kertas cetak tak berlapis (uncoated writing and printing paper).

KADI juga telah mengenakan Bea Masuk Tindakan Pengamanan (BMTP) untuk keramik tableware, dextrose monohydrate, dan paku. "Satu kasus lagi diperpanjang pengenaan BMTP-nya, yakni keramik tableware," kata Halida, (10/2).

Sedang kasus safeguard yang sedang ditangani adalah impor kawat bindrat, aluminium foil food, kawat seng, dan tali kawat baja. Di KADI juga memutuskan pengenaan Bea Masuk Anti Dumping (BMAD) untuk lembaran baja panas gulung (HRC/P) dan Bi Axially Oriented Polypropylene.

Satu lagi kasus dumping yang tak lama lagi akan kena BMAD adalah terigu asal Turki. Tapi impor terigu dari Australia dan Srilangka tak kena BMAD. “Rekomendasi pengenaan BMAD hanya untuk terigu Turki,” kata Halida.

Saat ini, rekomendasi tersebut sudah di tangan Menteri Keuangan. Biasanya, Menteri Keuangan mengenakan BMAD sesuai dengan rekomendasi dari KADI. Untuk tepung terigu impor dari Turki, KADI minta pengenaan BMAD berkisar antara 18,69%-21,99%.

Pengusaha Turki protes atas rekomendasi KADI itu. "Kami kecewa, meski kami berusaha semampunya mengembangkan hubungan bisnis dan budaya antar kedua negara,” kata Centin Candan, Chairman Indonesian Turkish Business Council.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×