Reporter: Dina Farisah | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Dalam rangka mempromosikan potensi daerah wilayah Timur Indonesia dan menggalang kerjasama bisnis dan investasi yang bersifat terbuka bagi para pengusaha swasta nasional dan investor asing, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Koordinator Wilayah Indonesia Timur akan mengadakan Rapat Kerja Nasional yang disertai oleh “Trade & Investment Forum : East Indonesian Regions” yang akan dilaksanakan pada 25 Mei 2015, di Flores Room, Hotel Borobudur, Jakarta Pusat.
Menurut rencana, Presiden RI Joko Widodo telah dijadwalkan akan membuka acara tersebut dan ditutup secara resmi oleh Wakil Presiden RI Jusuf Kalla.
Acara itu juga akan melibatkan para investor dari swasta dalam negeri maupun luar negeri, BUMN, Pemerintah serta para pelaku usaha nasional. Selain promosi potensi Indonesia Timur, acara itu juga dilengkapi dengan diskusi panel yang akan membahas kebijakan-kebijakan, baik di tingkat pusat maupun daerah, yang berpihak kepada percepatan pembangunan di Indonesia Timur.
“Kita akan menawarkan pula proyek-proyek yang siap untuk dikembangkan sekaligus memberikan rekomendasi kebijakan yang efektif untuk percepatan pengembangan ekonomi di kawasan timur,” ungkap Wakil Ketua Umum Kadin Koordinator Wilayah Timur, Annar Salahuddin Sampetoding di Menara Kadin, (22/5).
Annar menjelaskan, penggabungan kedua acara penting ini diharapkan dapat menjadi ajang sinergitas bagi para stakeholders pengembangan ekonomi di wilayah timur Indonesia, yaitu para penggerak dunia usaha yang tergabung dalam KADIN Indonesia, para investor dan pengusaha dalam dan luar negeri, juga para pemangku kebijakan nasional baik dari tingkat pusat maupun tingkat daerah.
“Kita akan sangat terbuka membahas apa pun bagi lahirnya solusi Percepatan Pembangunan kawasan Indonesia Timur. Kita memerlukan inovasi-inovasi dan terobosan-terobosan, baik dari sisi kebijakan, implementasi, maupun pengawasan nya agar momentum yang akan tercipta nanti dapat benar-benar menghasilkan langkah-langkah yang konkrit dan percepatan pembangunan itu dapat segera terealisasi,” tegas Annar.
Terdapat beberapa sektor yang menjadi andalan dalam pengembangan investasi di kawasan timur antara lain, pertanian terutama di kawasan Sulawesi Selatan yang akan menjadi kawasan percontohan, Maluku untuk sektor perikanan, dan Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk sektor peternakan.
Selain itu, Annar juga menjelaskan bahwa dalam acara tersebut juga akan dibahas mengenai percepatan infrastruktur, pertambangan, serta ketahanan energi dan pangan, tak terkecuali tentang pembiayaan percepatan pembangunan kawasan timur.
Menurut Annar, Dengan terbentuknya payung hukum kerjasama antar Indonesia dengan negara-negara sahabat, maka agar komunikasi dan koordinasi dapat terjalin dengan baik dengan pihak-pihak pemangku kebijakan, dalam kesempatan ini juga akan diluncurkan sebuah Forum bagi para pengusaha baik dalam maupun luar negeri, “Private Participation Group on East Indonesia Region”.
Kelompok perusahaan dari masing-masing negara yang tergabung dalam forum tersebut akan merupakan mitra Pemerintah Provinsi dan Kadin Wilayah Indonesia Timur di dalam setiap tahapan perencanaan dan pengembangan program serta proyek usaha yang menunjang dan sesuai dengan Rencana Program Percepatan Pembangunan Wilayah Timur Indonesia.
“Sejalan dengan itu, dalam 5 tahun ke depan, kita harapkan kita bisa menciptakan sedikitnya 100.000 wirausahawan baru di sana baik mikro maupun menengah (UMKM), yang akan menjadi penopang dan pelengkap bagi industri-industri yang berkembang, sehingga Nilai Percepatan Pembangunan ini dapat terjaga, dan dapat dirasakan pergerakannya oleh rakyat,” pungkas Annar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News