kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.901.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.541   37,00   0,22%
  • IDX 7.538   53,43   0,71%
  • KOMPAS100 1.059   10,21   0,97%
  • LQ45 797   6,35   0,80%
  • ISSI 256   2,43   0,96%
  • IDX30 412   3,30   0,81%
  • IDXHIDIV20 468   1,72   0,37%
  • IDX80 120   1,05   0,88%
  • IDXV30 122   -0,41   -0,34%
  • IDXQ30 131   0,79   0,61%

Kawasan Industri Topang Kinerja Intiland (DILD) di Semester I-2025


Jumat, 01 Agustus 2025 / 06:56 WIB
Kawasan Industri Topang Kinerja Intiland (DILD) di Semester I-2025
ILUSTRASI. Intiland Development (DILD) membukukan pendapatan usaha senilai Rp 1,2 triliun di semester I-2025


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Intiland Development Tbk (DILD) merilis laporan kinerja periode semester I-2025. Pengembangan segmen kawasan industri menunjukkan pertumbuhan positif dan memberikan kontribusi signifikan terhadap performa DILD.

Berdasarkan laporan keuangan konsolidasian per 30 Juni 2025, DILD membukukan pendapatan usaha senilai Rp 1,2 triliun. Dari jumlah tersebut, segmen pengembangan kawasan industri memberi kontribusi sebesar Rp 394 miliar.

Kawasan industri menyumbang 32,83% terhadap total pendapatan usaha DILD pada periode separuh pertama tahun ini. Pada periode yang sama, pengembangan kawasan industri menyumbang 51% dari pendapatan pengembangan (development income).

Direktur Utama Intiland Development, Archied Noto Pradono menjelaskan, DILD saat ini memiliki dua sumber pendapatan usaha yang berasal dari development income dan pendapatan berulang (reccuring income).

Pada semester I-2025, development income menyumbang Rp 772 miliar dan recurring income sebesar Rp 444 miliar, atau masing-masing berkontribusi 63% dan 37% terhadap total pendapatan.

Baca Juga: Penjualan Lahan Industri Jadi Penopang Kinerja Intiland Development pada Awal 2025

Archied menyoroti pendapatan segmen kawasan industri yang berhasil memberikan kontribusi signifikan terhadap capaian kinerja DILD.

“Pencapaian ini menegaskan kawasan industri sebagai penopang penting kinerja keuangan sepanjang paruh pertama tahun ini,” ujar Archied dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Kamis (31/7/2025).

DILD saat ini mengembangkan dua kawasan industri yakni Batang Industrial Park (BIP), di Batang Jawa Tengah dan Ngoro Industrial Park (NIP) di Mojokerto Jawa Timur. Selain kedua kawasan industri tersebut, DILD juga mengembangkan kawasan pergudangan Aeropolis Techno Park, di Aeropolis yang berlokasi di Tangerang. 

Selain kawasan industri, kontributor development income lainnya berasal dari segmen kawasan perumahan dan pengembangan mixed-use & high rise. Masing-masing segmen memberikan kontribusi pendapatan usaha sebesar Rp 231 miliar atau 19% dan Rp 147 miliar atau 12% dari keseluruhan.

“Pendapatan usaha dari kawasan industri cenderung lebih stabil dan memberikan margin yang sehat. Hal ini mendukung kestabilan arus kas serta menjaga kinerja keuangan Perseroan secara keseluruhan di tengah pasar residensial high-rise yang masih belum mengalami pertumbuhan signifikan,” terang Archied. 

Selain pendapatan usaha, DILD mencatatkan pencapaian positif pada peningkatan efisiensi dalam struktur biaya. Pada semester I-2025, beban usaha mengalami penurunan 8% secara tahunan (year on year/YoY) dari Rp 169,9 miliar menjadi Rp 155,8 miliar. 

Baca Juga: Intiland Prioritaskan Keberlanjutan sebagai Strategi Jangka Panjang

DILD juga berhasil menurunkan beban bunga dari Rp 199,9 miliar menjadi Rp 176,3 miliar, seiring dengan penurunan utang. Meski begitu, DILD hanya membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp 49,1 miliar, turun signifikan dibandingkan semester I-2024 yang kala itu mencapai Rp 413,3 miliar.

Archied mengklaim, laba tahun berjalan DILD pada semester I-2025 tetap mencerminkan kondisi operasional perusahaan yang stabil. Pada semester I-2025, DILD tidak mencatatkan adanya dampak modifikasi atas arus kas, liabilitas keuangan. 

Archied mengungkapkan, DILD bisa mencatat kenaikan EBITDA dari 22% pada semester I-2024 menjadi 28% pada semester I-2025. Peningkatan ini menunjukkan efisiensi dan kinerja operasional yang terus membaik.

“Peningkatan ini menunjukkan membaiknya efisiensi operasional dalam menghasilkan keuntungan. Kami akan fokus dalam memperkuat kinerja operasional dan menjaga struktur keuangan tetap sehat,” tandas Archied.

Sementara itu, DILD membukukan pra-penjualan (marketing sales) sebesar Rp 673,4 miliar pada semester I-2025. Tumbuh 29,6% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2024. 

Pencapaian tersebut sebagian besar ditopang oleh penjualan segmen kawasan industri yang mencapai Rp 447,4 miliar, atau setara dengan 66% dari keseluruhan. Melonjak 249,3% dibandingkan periode yang sama tahun 2024 sebesar Rp 128,1 miliar.

 

Proyek Batang Industrial Park dan pergudangan Aeropolis Technopark di Tangerang, Banten masih menjadi motor utama pertumbuhan kinerja di segmen kawasan industri. Pencapaian tersebut mencerminkan permintaan pasar terhadap lahan industri yang tumbuh di saat segmen properti lainnya masih menghadapi tantangan.

Archied menegaskan segmen kawasan industri akan tetap menjadi salah satu pilar unggulan dalam strategi pertumbuhan DILD pada tahun ini. Daya tarik kawasan industri Intiland terus meningkat seiring dengan tren relokasi dan ekspansi industri yang membutuhkan infrastruktur siap pakai serta lokasi yang strategis.

“Permintaan terhadap lahan industri terus tumbuh secara konsisten, baik dari pelaku industri dalam negeri maupun investor asing. Hal ini menjadi sinyal positif bagi keberlanjutan pengembangan kawasan industri Perseroan ke depan,” tandas Archied.

Seperti diketahui, DILD merupakan salah satu emiten yang sahamnya dikoleksi oleh invertor kenamaan, Lo Kheng Hong. Merujuk laporan bulanan registrasi pemegang efek per 30 Juni 2025, Lo Kheng Hong memegang 686,41 juta saham atau setara dengan 6,62% dari total saham DILD.

Selanjutnya: Harga Pertamax Turun Mulai Hari Ini 1 Agustus 2025, Solar Non-Subsidi Malah Naik

Menarik Dibaca: Bakso Widuri H. Wagino, Gurih Kenyal Bakso dan Mi Ayam Legenda Kemandoran

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak Executive Macro Mastery

[X]
×