Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kereta Api Indonesia (Persero) mengingatkan masyarakat agar sebelum membeli tiket kereta api (KA) dapat mempersiapkan berkas-berkas yang disyaratkan untuk melakukan perjalanan.
Pasalnya, dari 7.888 tiket KA jarak jauh yang dijual KAI pada periode keberangkatan 12- 15 Juni 2020 terdapat 6.094 penumpang diperkenankan melanjutkan perjalanan dan 1.709 penumpang atau 22% sisanya ditolak berangkat karena tidak memenuhi persyaratan.
Baca Juga: KAI tolak berangkatkan 1.709 penumpang karena persyaratan tidak Lengkap
“Sejak dioperasikannya kembali KA Reguler mulai 12 Juni, terdapat 1.709 penumpang KA Jarak Jauh yang ditolak berangkat pada tahap verifikasi berkas persyaratan untuk melakukan perjalanan,” ujar VP Public Relations KAI Joni Martinus melalui keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Selasa (16/6).
Joni memaparkan, petugas boarding akan memverifikasi seluruh persyaratan penumpang KA pada masa new normal dengan ketat. Tujuannya untuk memutus rantai penyebaran Covid-19 di masyarakat dan menjadikan perjalanan KA yang selamat, aman, nyaman, dan sehat sampai tujuan.
Menurutnya, penumpang yang ditolak berangkat didominasi oleh penumpang yang tidak menyertakan surat bebas Covid-19 dibmana hal tersebut diwajibkan sesuai Surat Edaran Gugus Tugas Covid-19 No. 7 Tahun 2020.
Selain itu, penumpang yang ditolak juga dikarenakan tidak menyertakan surat izin keluar masuk (SIKM) bagi penumpang dengan relasi dari dan menuju DKI Jakarta, surat bebas Covid-19 yang telah kedaluwarsa, tidak memakai jaket/lengan panjang, dan memiliki suhu tubuh di atas 37,3 derajat Celsius saat akan berangkat.
Baca Juga: Mulai hari Minggu (14/6), Stasiun Pasar Senen berangkatkan 3 kereta api jarak jauh
“Meski sudah memiliki tiket, penumpang yang tidak memenuhi persyaratan tetap kami tolak untuk menggunakan kereta api dan uang tiket akan kami kembalikan penuh,” tegas Joni.
Joni menjelaskan, pada masa new normal, penumpang KA jarak jauh diharuskan membawa surat bebas Covid-19 yang masih berlaku dari hasil PCR (berlaku 7 hari) atau rapid test (berlaku 3 hari); surat keterangan bebas gejala seperti influenza (influenza-like illness) yang dikeluarkan oleh dokter rumah sakit/puskesmas bagi daerah yang tidak memiliki fasilitas test PCR dan/atau rapid test; serta mengunduh dan mengaktifkan aplikasi Peduli Lindungi pada perangkat seluler.
“Khusus penumpang dengan usia di bawah 3 tahun yang menggunakan KA jarak jauh, diminta untuk membawa face shield pribadi. Untuk penumpang dewasa, face shield akan disediakan oleh KAI,” ujar Joni.
Baca Juga: Fase new normal, KAI minta calon penumpang beli tiket secara online
Secara umum, setiap penumpang kereta api diharuskan dalam kondisi sehat (tidak menderita flu, pilek, batuk, demam), suhu badan tidak lebih dari 37,3 derajat Celsius, wajib menggunakan masker, dan menggunakan pakaian lengan panjang atau jaket.
Dengan adanya pemeriksaan persyaratan tersebut, Joni mengimbau kepada calon penumpang untuk datang paling lambat 30 menit sebelum jadwal keberangkatan. “Kami berharap ketentuan-ketentuan di atas bisa dipatuhi dan dipersiapkan dengan baik oleh calon penumpang sebelum membeli tiket kereta api agar dapat bepergian menggunakan kereta api,” ujar Joni.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News