Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kapasitas pembangkit listrik nasional bertambah 4,4 gigawatt (GW) sepanjang semester I 2025. Dengan tambahan ini, total kapasitas terpasang pembangkit di Indonesia menembus 105 GW.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan, seluruh tambahan kapasitas tersebut sudah berstatus commercial operation date (COD) atau beroperasi secara komersial.
“Sekarang untuk tahun 2025 semester I, itu 105 gigawatt. Artinya selama satu semester, ini terpasang 4,4 gigawatt," kata Bahlil dalam Konferensi Pers, Senin (11/8).
Baca Juga: Kapasitas Terpasang Pembangkit EBT Semester I-2025 Capai 876,5 MW
Namun, lonjakan kapasitas tersebut belum diikuti pertumbuhan signifikan dari pembangkit berbasis energi baru terbarukan (EBT). Tambahan kapasitas EBT hanya mencapai 876,5 megawatt (MW), sehingga porsi bauran EBT naik tipis dari 14,68% pada 2024 menjadi 15,2% atau setara 14,5% dari total kapasitas pembangkit nasional.
“Naik 0,6% (EBT) dari tahun 2024. Ini kapasitas terpasang ya,” jelas Bahlil.
Adapun, berdasarkan data Kementerian ESDM, tambahan kapasitas EBT berasal dari lima pembangkit yang mulai beroperasi pada semester I 2025.
Rinciannya, PLTP Lumut Balai, PLTP Ijen, dan PLTP Salak dengan total 105,2 MW; PLTA Merangin di Jambi sebesar 492 MW; PLTM Merangin Jambi dan PLTM Kanzy Bengkulu sebesar 8,2 MW; PLTS yang tersebar di seluruh Indonesia sebesar 233,3 MW; dan PLTBm di berbagai daerah sebesar 37,8 MW.
Selanjutnya: Harga Jual Naik, Penjualan Minyak Arab ke China di September Bakal Menurun
Menarik Dibaca: 5 Makanan untuk Membakar Lemak Perut dalam 30 Hari, Ada Alpukat!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News