kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kebutuhan garam industri meningkat 76,19% tahun ini


Senin, 19 Maret 2018 / 16:12 WIB
Kebutuhan garam industri meningkat 76,19% tahun ini
ILUSTRASI. Pekerja menyortir garam beryodium


Reporter: Abdul Basith | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kebutuhan garam sebagai bahan baku industri tumbuh besar pada tahun 2018. Berdasarkan data Kementerian Perindustrian (Kemperin), kebutuhan garam untuk industri tahun 2018 mencapai 3,7 juta ton.

Kebutuhan tersebut naik 76,19% dibandingkan pada tahun 2017. Total impor garam untuk kebutuhan industri pada tahun 2017 sebesar 2,1 juta ton.

Meningkatnya kebutuhan garam disebabkan bertumbuhnya industri pengguna garam. "Peningkatan kebutuhan industri soda kaustik yang meningkat hampir dua kali lipat," ujar Direktur Jenderal Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka (IKTA), Kemperin Achmad Sigit kepada KONTN, Senin (19/3).

Sigit bilang kebutuhan industri soda kaustik sebelumnya sebesar 479.000 ton. Pada tahun 2018 industri tersebut bertumbuh sehingga kebutuhan garam industri tersebut ikut naik mencapai 700.000 ton.

Tidak hanya industri soda kaustik yang bertumbuh, industri pulp dan kertas yang menggunakan garam pun ikut bertumbuh. Sigit bilang terdapat pabrik pulp dan kertas yang baru beroperasi di Indonesia pada tahun 2018.

"Terdapat dua pabrik kertas baru dengan kapasitas produksi mencapai 2,5 juta ton," terang Sigit.

Selain itu, industri lain yang menggunakan garam sebagai bahan baku pun ikut bertumbuh. Pertumbuhan industri makanan dan minuman tiap tahunnya dinilai mencapai 8% . Hal itu ikut membuat kebutuhan garam bagi industri tersebut juga ikut naik.

Selain pertumbuhan industri, meningkat tingginya kebutuhan garam industri diperkirakan terdapat permainan dalam pemberian rekomendasi impor garam.

Ketua Himpunan Masyarakat Petani Garam (HMPG) Jawa Timur Muhammad Hasan mengungkapkan terdapat perusahaan baru dengan rekomendasi impor yang tinggi.

"Perusahaan PT. Mitra Tunggal Swakarsa ini baru berdiri saja dapat impor garam industri," jelas Hasan.

Perusahaan yang berkedudukan di Jawa Timur tersebut diungkapkan Hasan mendapatkan jatah impor garam mencapai angka 70.000 ton. Angka tersebut dinilai terlalu besar untuk digunakan oleh industri pengasinan ikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×