kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kejar Kenaikan Penjualan 10%, Begini Strategi Ricky Putra Globalindo (RICY)


Senin, 25 Juli 2022 / 17:08 WIB
Kejar Kenaikan Penjualan 10%, Begini Strategi Ricky Putra Globalindo (RICY)


Reporter: Dimas Andi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen garmen dan tekstil, khususnya produk pakaian dalam, PT Ricky Putra Globalindo Tbk (RICY) berupaya meningkatkan kinerja bisnisnya di tahun 2022.

Asal tahu saja, di kuartal I-2022 lalu penjualan bersih RICY turun 20,89% year on year (yoy) menjadi Rp 334,75 miliar. Beruntung, RICY masih sanggup meraih laba bersih sebesar Rp 1,91 miliar di kuartal I-2022, sedangkan di kuartal I-2021 perusahaan ini menderita rugi sebesar Rp 17,26 miliar.

Direktur Ricky Putra Globalindo Tirta Heru Citra mengatakan, pihaknya tidak terlalu memusingkan hasil kinerja di tiga bulan pertama 2022. Sebab, salah satu strategi yang saat ini diterapkan RICY adalah fokus pada penjualan produk yang dianggap lebih menguntungkan.

“Jadi, wajar apabila ada produk yang kurang profitable penjualannya kami kurangi, sehingga berpengaruh ke laporan keuangan,” ungkap dia dalam paparan publik, Senin (25/7).

Baca Juga: Wika Beton (WTON) Raih Kontrak Baru Rp 3,39 Triliun pada Semester I

Lantas, Manajemen RICY menargetkan mampu meraih pertumbuhan penjualan bersih sekitar 10% sampai akhir tahun nanti. Target ini melampaui realisasi pertumbuhan penjualan bersih RICY di tahun 2021 sebesar 7% menjadi Rp 1,3 triliun. Jika target tersebut terpenuhi, maka penjualan bersih RICY di tahun 2022 dapat mencapai kisaran Rp 1,43 triliun.

Mayoritas penjualan RICY diperkirakan masih berasal dari produk pemintalan, pakaian dalam, dan pakaian luar. Adapun dari sisi wilayah pemasaran, saat ini komposisi penjualan terbesar RICY masih ditujukan untuk pasar domestik sebesar 65%, sedangkan 35% sisanya adalah untuk pasar ekspor.

Perusahaan ini telah mengekspor produknya ke Asia Tenggara, Asia Timur, Amerika, dan Afrika.

Tirta optimistis kinerja RICY di tahun ini akan terus membaik seiring pemulihan ekonomi Indonesia dan dunia usai pandemi Covid-19. Daya beli masyarakat juga tampak lebih baik di tahun ini, terutama untuk keperluan belanja produk-produk sandang.

Pihak RICY pun berupaya memperkuat distribusi produk pada kanal-kanal online. Hal ini memanfaatkan peluang Indonesia di sektor ekonomi digital yang kian berkembang. RICY juga lebih fokus pada lini bisnis yang menguntungkan serta optimalisasi fasilitas produksi.

Inovasi teknologi terbaru pada produk juga terus dilakukan oleh RICY. Perusahaan ini pun telah memperkenalkan sejumlah produk baru pakaian dalam merek GR Man untuk pria dan GT Ladies untuk wanita.

Baca Juga: Pendapatan dan Laba Temas (TMAS) Kompak Melonjak pada Semester 1-2022

Kemudian, ada produk kaus kaki baru merek GT Man Socks untuk keperluan olahraga dan sekolah. Ada pula produk baru homeware yakni pakaian yang bersifat kasual.  

RICY juga masih memproduksi masker non medis GT Man, meski intensitasnya mengalami penurunan. Hal ini sejalan dengan mulai terkendalinya pandemi Covid-19 di Indonesia. Di samping itu, masyarakat lebih sering membeli masker medis untuk kebutuhan aktivitas sehari-hari.

Tak hanya itu, RICY terus berupaya mendominasi pasar fesyen dengan merek-merek unggulan milik perusahaan tersebut. Misalnya, GT Man, GT Ladies, GT Man Sport, GT Kid, GTee, homewear dan lain-lain. RICY juga memegang lisensi produk fesyen untuk merek Gunze Japan, Body Wild, dan Dreamit Beit with Barbie.

Manajemen RICY sendiri menyediakan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 10 miliar di tahun ini. Dana tersebut akan difokuskan untuk keperluan pemeliharaan (maintenance) dan pergantian mesin agar produktivitas pabrik RICY tetap terjaga.

“Kami belum memiliki rencana untuk melakukan ekspansi pabrik,” kata Tirta.

Baca Juga: Pendapatan Moncer, Laba Bersih AKR Corporindo (AKRA) Naik 51,94% di Semester I-2022

Sebagai informasi, RICY memiliki pabrik pemintalan di Cicalengka, Jawa Barat dengan kapasitas 60.000 bales (tumpukan) per tahun. Selain itu, RICY juga memiliki pabrik perajutan di lokasi yang sama dengan kapasitas 2.520 ton per tahun.

Untuk memproses pewarnaan kain, RICY memiliki pabrik pencelupan di kawasan Tangerang, Banten. Adapun pabrik garmen RICY berlokasi di Citeureup, Jawa Barat dengan kapasitas 30 juta potong per tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×