Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Jasnita Telekomindo Tbk (JAST) melalui anak usahanya PT Esa Kreasi Negeri hari ini, di Semarang telah menambahkan fitur baru bernama dalam layanannya. Fitur yang dinamakan Mobile Application for Field Responder atau aplikasi mobile untuk petugas OPD yang membantu pelayanan aplikasi layanan darurat 112.
Peluncuran tersebut juga mengundang beberapa pejabat seperti Menteri Komunikasi dan Informatika serta Walikota Semarang. Melalui aplikasi tersebut, JAST berharap dapat membantu mempercepat program pemerintah pusat dalam penyelenggaraan panggilan darurat 112.
Baca Juga: Jasnita Telekomindo (JAST) targetkan layanan Call Center hadir di100 kota tahun ini
Selain itu, layanan ini juga membantu pemerintah daerah baik kota maupun kabupaten dalam menyediakan layanan darurat 112 yang dibutuhkan oleh masyarakat untuk mendukung terwujudnya smart city di kota-kota tersebut.
"Aplikasi ini diharapkan dapat mepermudah dalam pengoperasian layanan panggilan darurat 112 baik bagi petugas call taker, dispatcher atau field responder," ujar Welly Kosasih, Wakil Direktur Utama JAST, Selasa (16/10)
Lebih lanjut, dirinya berharap aplikasi ini dapat memudahkan masyarakat dalam mengakses panggilan darurat 112. Aplikasi darurat ini dapat membantu menangani situasi tanggap darurat seperti kebakaran, kecelakaan, tindak kriminal dan gangguan lainnya yang sering terjadi di lingkungan masyarakat.
"Cukup menekan panic button yang ada dalam smartphone mereka. Informasi lebih lanjut atas penggunaan aplikasi 112 juga dapat dilihat di www.jasnita.co.id/112/," lanjutnya.
Aplikasi tersebut merupakan langkah awal menuju smart city Indonesia untuk implementasikan strategi dalam era revolusi industri 4.0 yang mengedepankan teknologi AI dan robotic.
Baca Juga: Jastina Telekomindo (JAST) akan ekspansi media luar ruang hingga 50 kota
Asal tahu saja, konsep smart city dibangung berdasarkan 6 indikator berlandaskan cyber security yakni smart connectivity, smart governance, smart services, smart automation, smart health dan smart mobility.
Dengan mengoptimalkan 6 indikator tersebut dan connectivity yang semakin berkembang, diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup di masa depan agar sejalan dengan pertumbuhan populasi kota-kota besar di Asia yang diproyeksikan bertambah dua kali lipat pada tahun 2030 mendatang.
Ia melanjutkan, potensi pendapatan smart city secara global diproyeksikan akan meningkat signifikan. Berdasarkan data UBS yang dirilis Maret lalu, proyeksi smart city akan meningkat dari US$ 900 miliar pada tahun 2016 lalu, menjadi US$ 2 triliun pada tahun 2025 mendatang.
"Dengan adanya perkembangan teknologi yang pesat dan permintaan yang kuat tersebut, PT Jasnita Telekomindo Tbk sebagai perusahaan yang bergerak di bidang telekomunikasi meyakini dapat turut andil dalam melakukan ekspansi smart city secara global," tutupnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News