kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kemdag gelar lokakarya untuk produsen kopi di Tana Toraja


Selasa, 09 Oktober 2018 / 17:47 WIB
Kemdag gelar lokakarya untuk produsen kopi di Tana Toraja
ILUSTRASI. Biji kopi


Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perdagangan terus berupaya meningkatkan kualitas dan daya saing komoditas kopi premium Indonesia yang berorientasi ekspor, salah satunya kopi Toraja.

Untuk itu, Kemendag menyelenggarakan lokakarya dengan tema ‘Strategi Pemasaran dan Peningkatan Daya Saing Kopi Toraja di Pasar Ekspor’ di Makale, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Tengah, pada Kamis, (27/9).

“Lokakarya ini sebagai bentuk perhatian pemerintah agar kopi Toraja tetap bersaing di pasar dunia,” ujar Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Arlinda.

Arlinda menjelaskan, kopi Toraja merupakan salah satu produk ekspor unggulan Indonesia yang telah mendapat pengakuan dunia akan keistimewaan yang dimilikinya, baik citarasa, maupun cerita di balik produksi kopinya.

Kopi Toraja dikenal rasanya yang bersih dan secara umum memiliki citarasa rempah-rempah atau kacang-kacangan, seperti kayu manis dan kapulaga.

Namun demikian, meskipun sudah dikenal baik di luar negeri, kopi Toraja masih menghadapi beberapa tantangan dalam segi kualitas dan strategi pemasaran.

Berdasarkan data perdagangan, ekspor kopi Indonesia ke dunia terus mengalami peningkatan, akan tetapi ekspor kopi dari Tana Toraja justru mengalami penurunan dari tahun 2015 sampai dengan tahun 2017.

Tana Toraja saat ini dikenal sebagai penghasil kopi perlu didorong agar tumbuh menjadi daerah industri kopi yang dapat memberikan nilai tambah bagi pelaku usaha dalam negeri.

Kegiatan ini secara resmi dibuka oleh Wakil Bupati Tana Toraja Victor Datuan Batara, dan menghadirkan narasumber dari Dinas Pertanian serta Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Tana Toraja, perwakilan Asosiasi Kopi Spesial Indonesia, dan tenaga ahli kopi dari Indonesia-Canada Trade and Private Sector Assistance (TPSA) Project.

Acara ini dihadiri kurang lebih 60 peserta yang terdiri dari petani, pengolah, kelompok usaha desa (KUD), dan perusahaan kopi.

Pada kegiatan ini narasumber menyampaikan perkembangan sektor kopi premium Indonesia dan posisinya di pasar global, praktik pengolahan kopi pascapanen, dan peluang ekspor kopi premium di pasar Kanada.

Dalam lokakarya tersebut didapati hal-hal yang mempengaruhi rendahnya kualitas kopi Toraja antara lain kebun kopi petani bercampur dengan komoditas lain (kebun heterogen), petani cenderung enggan mengganti tanaman tua dengan tanaman yang baru dan penanganan pascapanen di tingkat petani yang masih bersifat tradisional.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×