Reporter: Handoyo | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mendorong pembangunan pelabuhan Cilamaya tetap dilanjutkan. Meski demikian, Kemenhub berharap swasta mau ikut mendanai.
Menteri Perhubungan Ignatius Jonan menuturkan, pembangunan pelabuhan Cilamaya harus segera bangun guna menekan biaya logistik. "Kan nggak bisa Priok (Pelabuhan Tanjung Priok) tampung semua," kata Jonan, Rabu (29/1).
Terkait dengan persoalan adanya jalur pipa gas Pertamina di sekitar lokasi pelabuhan Cilamaya, Jonan bilang hal tersebut bukan masalah besar. Karena, pembangunan pelabuhan dapat digeser hingga 3 kilometer (km) untuk menghindari gangguan terhadap pipa tersebut.
Wakil Ketua Komisi V DPR Yudi Widiana Adia mengatakan, perlu adanya solusi yang matang dari pemerintah untuk rencana pembangunan ini. "Saya kira kajian proporsional bagi masyarakat jawa barat agar ada pelabuhan selain tanjung Priok, meski tidak sebesar itu," kata Yudi.
Catatan Yudi, selama ini 70% dari beban tampung pelabuhan tanjung Priok digunakan oleh pengusaha di wilayah Jawa Barat. Selain itu, bila pelabuhan Cilamaya ini dapat dibangun maka akan dapat menekan biaya sebesar 30%.
Sebelumnya, Himpunan Kawasan Industri mengatakan bila pelabuhan Cilamaya jadi dibangun dan dapat beroperasi, maka akan memunculkan setidaknya lima kawasan industri baru di areal sekitar pelabuhan.
Kawasan industri tersebut akan serupa dengan kumpulan kawasan industri di Jabodetabek dan Karawang. Jenis industri yang bakal ada di Subang, adalah consumer goods, elektronik, otomotif, industri turunan tekstil dan garmen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News