kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kemenhub setuju melanjutkan pembangunan Cilamaya


Minggu, 16 November 2014 / 17:31 WIB
Kemenhub setuju melanjutkan pembangunan Cilamaya
ILUSTRASI. perusahaan material bangunan PT Impack Pratama Industri Tbk IMPC


Reporter: Benediktus Krisna Yogatama | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Kementerian Perhubungan akhirnya menyetujui agar dilanjutkannya pembangunan pelabuhan Cilamaya. Pelaku industri juga mendukung pembangunan tersebut agar bisa meningkatkan efisiensi.

Ignasius Jonan, Menteri Perhubungan mengatakan bahwa pada prinsipnya menyetujui kelanjutan pembangunan pelabuhan Cilamaya. "Instruksi presiden mengatakan untuk membangun tol laut, konektivitas dan armada laut yang berkesinambungan," ujar Jonan pada diskusi dengan pengusaha, Jumat (14/11).

Ia mengatakan sudah bertemu duta besar Jepang. Namun ia tidak menjelaskan apa saja yang dibicarakan dengan dubes Jepang tersebut.

Yang pasti, kata Jonan, dengan persetujuan pembangunan Cilamaya, PT Pelindo II (persero) akan kesal. Pasalnya, PT Pelindo II saat ini sedang mengerjakan perluasan pelabuhan Tanjung Priok atau New Priok.

Suryo Bambang Sulisto, Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia mengatakan bahwa pihaknya menyambut baik pembangunan pelabuhan Cilamaya tersebut. "Segala pembangunan infrastruktur itu kami sambut baik. Karena bisa menurunkan biaya logistik dan meningkatkan efisiensi," ujar Suryo.

Ia juga menekankan pentingnya efisiensi sebagai peningkatan daya saing mengingat tahun depan adalah masyarakat ekonomi Asean.

Imam Haryono, Direktur Jenderal Pengembangan Perwilayahan Industri Kementerian Perindustrian mengatakan bahwa pembangunan pelabuhan Cilamaya selama ini terhambat soal pipa gas milik Pertamina yang melewati lokasi pembangunan pelabuhan tersebut. "Ada tinjuan kesana. Pipa Pertamina itu tidak seserius yang dikabarkan," ujar Imam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×