Reporter: Rashif Usman | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan mencatat realisasi pendapatan Sumber Daya Alam (SDA) Migas pada semester I tahun 2024 mencapai Rp 55 triliun atau turun 7,6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Realisasi dari pos penerimaan ini tercatat mencapai 50,4% terhadap target APBN 2024.
"Perlambatan ini terutama disebabkan oleh penurunan lifting baik minyak bumi maupun gas bumi," tulis Kemenkeu dalam laporan realisasi semester I dan Prognosis Semester II APBN 2024, dikutip Selasa (16/7).
Dalam laporan itu disebutkan, rata-rata lifting minyak bumi sampai dengan semester I tahun 2024 mencapai 561 ribu barel per hari (rbph) lebih rendah daripada periode yang sama tahun 2023 sebesar 605 rbph.
Baca Juga: Realisasi Pendapatan SDA Pertambangan Minerba Kontraksi 27,1% pada Semester I-2024
Selain itu, rata-rata lifting gas bumi juga mengalami penurunan yaitu dari 955 ribu barel setara minyak per hari (rbsmph) pada semester I tahun 2023 menjadi 918 rbsmph pada semester I tahun 2024.
"Penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan tingkat alamiah sumur migas yang tinggi sejalan dengan fasilitas produksi migas utama yang telah menua," ungkap Kemenkeu.
Sementara itu, Indonesian Crude Oil Price (ICP) mengalami kenaikan mencapai rata-rata US$ 81,28 per barel pada semester I tahun 2024 lebih tinggi dibandingkan rata-rata ICP pada semester I tahun 2023 yang mencapai US$ 75,24 per barel.
Kenaikan ini disebabkan oleh peningkatan ketegangan di Timur Tengah yang memicu kekhawatiran pasar akan gangguan suplai minyak khususnya apabila terdapat hambatan jalur minyak di Selat Hormuz), serta stok gasoline komersial Amerika Serikat mengalami penurunan sebesar 1,1 juta bbl (satu barel minyak mentah) pada akhir bulan April 2024 dibandingkan akhir bulan sebelumnya sebesar 226,7 juta bbl.
Baca Juga: Kementerian ESDM: Investasi Sektor Minerba Mencapai US$ 2,4 miliar di Semester I-2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News