Reporter: Vina Elvira | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Jasnita Telekomindo Tbk (JAST) mencatatkan kinerja positif sepanjang Januari–September 2025. Hal ini tercermin dari laporan keuangan perusahaan yang terpantau bertumbuh dari tahun sebelumnya.
Jika diperinci, pendapatan Jasnita Telekomindo tercatat mengalami pertumbuhan sebesar 53% menjadi Rp 188,20 miliar hingga kuartal III-2025, dibandingkan Rp 122,98 miliar di periode yang sama tahun lalu.
Naiknya angka pendapatan turut mendongkrak bottom line perseroan. Sehingga JAST berhasil meraih laba bersih hingga Rp 12,10 miliar dibandingkan kerugian sebesar Rp 4,23 miliar pada tahun sebelumnya.
Direktur Utama JAST, Yentoro, mengatakan bahwa peningkatan pendapatan hingga periode tahun berjalan terutama didukung oleh implementasi digital serta hadirnya berbagai produk baru dan kolaborasi strategis dengan pihak ketiga.
“Momentum pertumbuhan JAST masih terjaga hingga kuartal III-2025. Permintaan dari sektor korporasi maupun instansi pemerintah tetap solid dan menjadi kontributor utama bisnis kami,” ungkapnya, dalam Paparan Publik Virtual, pada Kamis (20/11/2025).
Baca Juga: Gandeng Microsoft, Infomedia Kembangkan Contact Center Berbasis Kecerdasan Buatan
Yentoro menyebutkan, berdasarkan segmen, kontribusi terbesar pendapatan datang dari segmen lainnya dan entitas anak dengan porsi 45,83%.
Kemudian disusul segmen Jasconnect sebesar 44,91%. Sedangkan sisanya berasal dari segmen Jasnet dan Jascloud masing-masing sebesar 5,95% dan 3,31%.
Perseroan pun optimistis pendapatan tahun ini dapat mencapai sekitar Rp 200 miliar, didorong oleh penguatan sejumlah segmen layanan utama, termasuk layanan contact center.
Menurutnya, layanan contact cente masih akan menjadi mesin pertumbuhan JAST untuk sisa tahun ini hingga 2026 mendatang.
“Segmen yang paling kuat pasti tetap JustConnect karena yang kita layani contact center itu porsinya masih yang besar-besar, termasuk klien seperti Bank Mandiri,” ujarnya.
Di sisi lain, peluang ekspansi layanan contact center masih besar, dengan adanya sejumlah tender yang tengah diikuti perseroan untuk layanan contact center di segmen pemerintahan.
Baca Juga: Transcosmos Perkuat Daya Saing Contact Center Indonesia, Ini Kiatnya
Selain itu, layanan panggilan darurat 112 juga diproyeksikan menjadi salah satu mesin pertumbuhan utama bagi JAST mulai tahun depan. Hal ini sejalan dengan rencana perluasan implementasi layanan 112 yang ditargetkan dapat menjadi 200 kota/kabupaten.
Yentoro menyebut, peluang ekspansi layanan contact center juga masih besar, dengan adanya sejumlah tender yang tengah diikuti perseroan untuk layanan contact center di segmen pemerintahan.
Memasuki tahun 2026, JAST berfokus memperkuat portofolio produk berbasis teknologi, termasuk IoT, smart home, smart building, dan solusi berbasis AI.
“Dengan adanya produk AI ini bisa meningkatkan nilai tambah buat pelanggan contact centre karena trafik meningkat menggunakan robot,” jelas Yentoro.
JAST menilai transformasi digital ini akan meningkatkan efisiensi layanan pelanggan sekaligus memperluas portofolio pendapatan.
“Dengan transformasi digital, otomatis customer merasa lebih efisien dan pelayanannya meningkat. Jadi kita harapkan portofolio bisnis bisa melebar,” tandasnya.
Baca Juga: Industri Fiber Optik Hadapi Tekanan Trafik Data, CGS Terapkan Teknologi SPB
Selanjutnya: Acara Lari Keluarga Wilio Kembali Hadir, Catat Tanggalnya
Menarik Dibaca: Acara Lari Keluarga Wilio Kembali Hadir, Catat Tanggalnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













