kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Kemenperin Ingin Dorong Investasi dari China, Industri Mamin Salah Satunya


Sabtu, 01 Juni 2024 / 06:21 WIB
Kemenperin Ingin Dorong Investasi dari China, Industri Mamin Salah Satunya
ILUSTRASI. Kemenperin ingin meningkatkan perdagangan dan investasi antara Indonesia dan Tiongkok lewat koridor RCEP. Salah satunya industri makanan dan minuman (mamin)


Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyampaikan keinginan untuk dapat meningkatkan perdagangan dan investasi antara Indonesia dan Tiongkok lewat koridor Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP).

Keinginan ini diungkapkan delegasi Kementerian Perindustrian dalam pertemuan dengan Ketua RCEP Industri Cooperation Committee (RICC) Republik Rakyat Tiongkok (RRT) Mr. Xiu Ningning dan delegasi pelaku bisnis RRT pada Selasa (28/5). 

“Indonesia dan Tiongkok telah menjalin kerja sama dalam berbagai forum regional. Tiongkok merupakan mitra strategis bagi Indonesia sebagai mitra dagang dan juga sekaligus investor kedua Indonesia,” ujar Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Taufiek Bawazier yang mewakili Menteri Perindustrian dalam keterangan tertulis, Jumat (31/05).

Menurutnya, dengan 280 juta penduduk, Indonesia merupakan target pasar yang besar dalam menjalankan peluang bisnis. Selain itu, dapat juga dilihat betapa banyaknya bahan baku yang dimiliki oleh Indonesia.

“Dalam hal ini, Indonesia membutuhkan peran teknologi yang dapat membantu dalam pemrosesan bahan baku agar mendapatkan value added. Hal itu sangat penting dalam mendorong perkembangan industri di Indonesia,” jelas Taufiek.

Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Diramal Masih Sekitar 5% di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Dalam pertemuan tersebut, delegasi Indonesia menawarkan peluang pasar yang dapat dijajaki RRT dalam berinvestasi, salah satunya pada sektor makanan dan minuman (mamin). 

Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI) Adhi S. Lukman mengatakan, presiden terpilih Indonesia akan menjalankan program makan bergizi gratis, tentunya hal tersebut membutuhkan peran teknologi dalam proses realisasinya.

“Sampai saat ini, sudah ada tiga perusahaan besar Tiongkok yang berinvestasi di Indonesia pada sektor tersebut, saya kira ini juga merupakan peluang bagus jika ingin berinvestasi,” kata Adhi.

Ketua RCEP Industri Cooperation Committee (RICC) RRT Mr. Xiu Ningning juga menyampaikan bahwa banyak perusahaan Tiongkok yang ingin berinvestasi di Indonesia.

Sselain karena pasar Indonesia yang besar dan hubungan Indonesia dengan mitra dagang negara lain yang baik, industri di Indonesia juga masih memiliki ruang untuk tumbuh dan Tiongkok memiliki sistem teknologi industri yang dapat diterapkan di industri Indonesia.

Hadir dalam menerima kunjungan tersebut Direktur Jenderal Industri Agro Putu Juli Ardika, Direktur Akses Sumber Daya Industri dan Promosi Internasional Syahroni Ahmad,Direktur Industri Kimia Hulu Wiwik Pudjiastuti, Direktur Industri Kimia Hilir dan Farmasi Emmy Suryandari.

Turut hadir sebagai Delegasi Tiongkok Direktur Shandong Sinocera Functional Material Song Xibin, Wakil Lembaga Desain dan Penelitian Elektronik TI Wilayah RRT bagian utara Xing Zhicao, Ketua Asosiasi Perdagangan Industri Informasi Tiongkok Zhu Lifeng, serta Wakil Eksekutif dan Sekretaris Jenderal Asosiasi Mesin Bahan Bangunan Tiongkok Wang Yumin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×