kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,65   -6,71   -0.72%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kementan harap korporasi unggas tak bersaing dengan peternak rakyat


Kamis, 17 Desember 2020 / 20:16 WIB
Kementan harap korporasi unggas tak bersaing dengan peternak rakyat
ILUSTRASI. Seorang peternak beraktivitas di kandang ayam di Bogor, Jawa Barat, Kamis (29/4/2020).


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Nasrullah berharap agar korporasi di bidang perunggasan tidak bersaing dengan peternak rakyat dalam memasarkan produknya.

Menurutnya, sebaiknya korporasi besar meningkatkan produk hilir yakni dengan menghasilkan produk-produk olahan.

"Kami meminta korporasi-korporasi yang besar untuk meningkatkan hilirisasi dalam bentuk processing. Jangan ikut-ikut menjual ayam bersaing dengan peternak rakyat," ujar Nasrullah dalam webinar dengan tema Mengembalikan Kejayaan Perunggasan Nasional, Kamis (17/12).

Dia berharap korporasi dapat membuat segmen pasar sendiri dengan menjual produk-produk olahan. Tak hanya itu, dia pun mendorong perusahaan agar turut melakukan ekspor. Dia menyebut, pemerintah siap untuk mendorong perusahaan yang berniat untuk ekspor produk unggas.

"Yang paling utama adalah ekspor. Kami dari pemerintah siap untuk melakukan itu.  Siapa yang mau ekspor kami beri karpet merah untuk itu," ujar Nasrullah.

Baca Juga: Gara-gara flu burung, Korea Selatan musnahkan 5,59 juta unggas kurang dari sebulan

Nasrullah menyebut, salah satu alasan harga dan pasokan ayam tidak stabil disebabkan dari faktor hilir. Pasalnya, bila melihat profil pasar unggas, sekitar 90% produk unggas, baik dari peternak atau korporasi,  dipasarkan di pasar becek.

Menurutnya, hal ini menyebabkan persaingan antara kelompok kecil, menengah hingga bear. Ini terkadang menyebabkan fluktuasi harga yang sangat tajam.

Alasan lainnya, peternak baik peternak mandiri dan peternak yang bermitra dengan perusahaan menjual ayam dalam bentuk hidup.  Tak harga unggas yang berfluktuasi pun disebabkan pola konsumsi masyarakat yang bersifat musiman, sementara produksi setiap bulan sama.

Melihat berbagai masalah ini, Nasrullah pun berharap terdapat berbagai perbaikan yang dilakukan dan penataan tersebut harus terintegrasi dengan seluruh kementerian/lembaga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×