kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kementerian ESDM: Perlu ada akselerasi demi kejar target bauran EBT 23%


Jumat, 14 Agustus 2020 / 14:32 WIB
Kementerian ESDM: Perlu ada akselerasi demi kejar target bauran EBT 23%
ILUSTRASI. Energi baru terbarukan


Reporter: Filemon Agung | Editor: Anna Suci Perwitasari

Adapun, dari target RUPTL proporsi EBT baru mencapai 20% dari target kapasitas terpasang 16,3 GW. Jumlah tersebut juga masih memiliki selisih sekitar 3,6 GW dengan target dalam Kebijakan Energi Nasional (KEN) dengan proporsi EBT 23% untuk 2025 mendatang.

Zulkifli melanjutkan, pihaknya telah mengidentifikasi sejumlah langkah demi mencapai target yang ditetapkan.

Dalam upaya mengejar target dalam RJPP, PLN bersiap mengimplementasikan seluruh target pengembangan pembangkit EBT. Dari 12,8 GW kapasitas terpasang nantinya diharapkan proporsi EBT meningkat dari 11% menjadi 16%.

"Kemudian green booster lewat cofiring biomassa dari sini kita akan tingkatkan suplai dari listrik EBT dengan cofiring. Kedua adalah dediselisasi, mengurangi ketergantungan pembangkit diesel," ungkap dia. 

Baca Juga: PLN raih sertifikasi sistem manajemen anti penyuapan (SMAP) SNI ISO 37001:2016

Zulkifi menilai, kedua langkah ini perlu dilakukan mengingat sejumlah komponen untuk panel solar masih harus diimpor. Ia memastikan pihaknya menghindari impor dalam upaya mengembangkan EBT.

Langkah lain yang bakal ditempuh PLN yakni melalui pemanfaatan luasan 5% area waduk atau bendungan untuk pembangunan PLTS Apung.

Zulkifli menerangkan, pihaknya telah menjalin komunikasi dengan Kementerian PUPR guna mengoptimalkan rencana ini.

"Pemanfaatan waduk multiguna lewat kerjasama dengan PUPR melalui pemanfaatan waduk, bendungan yang ada sehingga bersifat multiguna selain irigasi dimanfaatkan untuk pembangkit listrik. Juga tidak akan kesulitan untuk pembebasan lahan," pungkas Zulkifli.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×