Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah merilis atau mengunggah dokumen Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN (Persero) Tahun 2025-2034.
Bagi masyarakat yang ingin mengakses dokumen ini secara utuh dapat mengakses melalui laman resmi Kementerian ESDM (esdm.go.id), Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan (gatrik.esdm.go.id), dan PLN (pln.co.id). Dokumen ini juga tersedia pada laman Jaringan Dokumentasi Informasi Hukum (JDIH) Kementerian ESDM melalui tautan jdih.esdm.go.id.
"Kami mengimbau masyarakat agar mengunduh dokumen resmi RUPTL PLN 2025-2034 dari website resmi untuk menghindari dokumen yang tidak otentik", ujar Direktur Jenderal Ketenagalistrikan, Jisman Hutajulu dalam keterangan resmi, Selasa (3/6).
Sebelumnya, pada Senin, 26 Mei 2025 lalu, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia telah mengumumkan dan mengesahkan RUPTL PLN 2025-2034 melalui Keputusan Menteri ESDM Nomor 188.K/TL.03/MEM.L/2025 tentang Pengesahan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Tahun 2025-2034.
Baca Juga: Kementerian ESDM Umumkan RUPTL PLN Tahun 2025-2034, Buka Peluang Investasi Swasta
Selanjutnya, Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan juga telah menyelenggarakan Diseminasi Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN) dan RUPTL PLN 2025-2034 pada Senin (2/6) di Kantor Ditjen Ketenagalistrikan, Jakarta.
"Bagi masyarakat yang ingin mendapatkan informasi dan penjelasan lebih lanjut mengenai dokumen tersebut dapat menyampaikannya melalui kanal informasi Kementerian ESDM di Contact Center 136 atau melalui email Ditjen Ketenagalistrikan di infogatrik@esdm.go.id," jelas Jisman.S
Sebagai informasi tambahan, Pemerintah menargetkan penambahan kapasitas pembangkit listrik nasional sebesar 69,5 gigawatt (GW) dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025–2034. Sebanyak 42,6 GW atau 61% dialokasikan untuk pembangkit EBT.
Baca Juga: Genjot Investasi dan Serapan Tenaga Kerja, PLN Siap Jalankan RUPTL 2025-2034
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan, pemerintah mendorong energi terbarukan sebagai transisi energi.
"Kita membutuhkan 69,5 GW yang mulai dari tahun 2025 sampai dengan 2034," kata Bahlil dalam Konferensi Pers di Kantor Kementerian ESDM, Senin (26/5).
Berdasarkan pemaparannya, secara rinci dari total target penambahan kapasitas listrik sebanyak 69,5 GW, sebanyak 42,6 GW atau 61% dialokasikan untuk pembangkit EBT. Sementara itu, pembangkit berbasis fosil menyumbang 16,6 GW (24%) dan sistem penyimpanan energi (storage) sebesar 10,3 GW (15%).
Lebih detail, pemerintah menargetkan bauran kapasitas EBT yang signifikan, termasuk PLTS sebesar 17,1 GW, PLTA 11,7 GW, PLTB 7,2 GW, PLTP 5,2 GW, bioenergi 0,9 GW, dan pembangkit nuklir sebesar 0,5 GW. Dari sisi penyimpanan, akan dibangun pumped storage 4,3 GW dan baterai 6 GW.
Baca Juga: Peluang Investasi Pembangkit dalam RUPTL 2025-2034 Tembus Rp 2.967 Triliun
Adapun, Penambahan kapasitas pembangkit ini akan dilaksanakan dalam dua fase: 27,9 GW pada periode 2025–2029 dan 41,6 GW pada periode 2030–2034. Dalam lima tahun pertama, proporsi pembangkit EBT dan fosil hampir seimbang. Namun pada lima tahun kedua, dominasi EBT semakin kuat dengan porsi 73% dari total penambahan kapasitas.
"Jadi ini harus berkelanjutan, harus dua periode," jelas Bahlil.
Secara regional, penambahan pembangkit tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Jawa-Madura-Bali menjadi wilayah dengan penambahan kapasitas terbesar, yakni 33,5 GW. Di susul Sumatera 15,1 GW, Sulawesi 10,4 GW, Kalimantan 5,8 GW, serta Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara sebesar 4,7 GW.
Baca Juga: Lewat RUPTL Baru, PLN Targetkan Bauran EBT Capai 34,3% pada 2034
Selanjutnya: Januari-April 2025 Impor Emas Melonjak 253,57%, Investor Muda Kepincut Logam Mulia
Menarik Dibaca: 7 Ide Desain Furnitur Ruang Tamu yang Jenius untuk Rumah Minimalis Modern
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News