Reporter: Dimas Andi | Editor: Noverius Laoli
Feby berujar, saat ini Pertamina telah berhasil menginjeksikan Refined Bleached Deodorized Palm Oil (RBDPO) pada unit Distillate Hydrotreating Refinery Unit (DHDT) di beberapa kilang eksisting dengan menggunakan katalis Merah-Putih hasil karya anak bangsa yakni tim Institut Teknologi Bandung.
Untuk Refinery Unit II, Dumai, Pertamina juga melakukan uji coba secara bertahap yang dimulai dari campuran 7,5%, 12,5%, hingga 100%.
Baca Juga: Pertamina siap kembangkan storage biodiesel di tahun 2020
Pemerintah pun memberikan apresiasi atas keberhasilan Pertamina memproduksi green diesel dengan bahan baku 100% dari CPO.
“Harapannya, uji coba ini bisa dilanjutkan di RU-RU lainnya dan diimplementasikan secara berkelanjutan, sehingga kita benar-benar bisa mandiri dalam menghasilkan BBM yang ramah lingkungan dengan bahan baku dari dalam negeri,” terang Feby.
Dalam rangka menyamakan persepsi terhadap produk-produk bahan bakar nabati, saat ini pemerintah sedang menyusun usulan nomenklatur untuk bahan bakar nabati, yaitu Biodiesel dengan kode B100, Bioetanol (E100), Bensin biohidrokarbon (G100), Diesel biohidrokarbon (D100), dan Avtur biohidrokarbon (J100).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News