Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pertanian senantiasa berupaya untuk terus meningkatkan produktivitas buah dalam negeri. Terutama untuk produk nanas yang menjadi komoditas ekspor buah unggulan Indonesia.
Sarwo Edhi, Direktur Buah dan Bunga Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian menjelaskan, pada tahun 2017, ekspor nanas segar setara 9.587 ton, nanas olahan 200.439 ton, sehingga total ekspor nanas tahun itu sebesar 210.026 ton dan impor 0 ton.
"Prediksi 2018 ekspor nenas olahan dan segar adalah 226.927 ton dan impor 0 ton," katanya saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (21/10).
Menurutnya nanas memang menjadi salah satu komoditas buah utama di Indonesia. Dalam catatan Sarwo, produksi nanas 2017 mencapai 1.795.982 ton dan prediksi 2018 bakal naik 3,07% menjadi 1.851.212 ton.
Adapun jenis nanas yang banyak berkembang di Indonesia adalah jenis Queen, dengan varietas Suska Kualu, Ponggok, Palembang, Tangkit, Banasari dan jenis Smooth Cayyene. Ada juga varietas Subang, PK 1.
Tak hanya itu, pihaknya juga mendorong hilirisasi industri olahan nanas menjadi produk enzim bromeolin, selai, keripik, dodol, konsentrat bahan industri, nanas kaleng, sirup dan lainnya.
Kemudian dari sisi produksi, Kementan juga melakukan pengembangan kawasan buah dengan memberikan fasilitas bantuan benih, pupuk dan alat mesin pertanian alias alsintan untuk budidaya.
"Kami juga melakukan program bimbingan teknis kepada para petani buah dan program kemitraan antara pelaku usaha buah dengan petani dan keluarga petani," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News