kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kencana Energi Lestari (KEEN) jajaki investor strategis bangun 3 pembangkit baru


Senin, 28 Desember 2020 / 16:23 WIB
Kencana Energi Lestari (KEEN) jajaki investor strategis bangun 3 pembangkit baru
ILUSTRASI. Kencana Energi Lestari (KEEN) jajaki investor strategis bangun 3 pembangkit baru


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Noverius Laoli

Sejalan dengan penambahan dan optimalisasi kapasitas, kinerja keuangan perusahaan memperlihatkan tren pertumbuhan positif.  Direktur Keuangan KEEN, Giat Widjaja mengatakan, aset perusahaan yang pada tahun 2019 sekitar US$ 260,8 juta dan diperkirakan akan  tumbuh jadi US$ 279,6 juta pada 2020 dan naik ke US$ 306,4 juta pada akhir 2021.

Tahun ini, pendapatan diperkirakan masih sama dengan tahun 2019 yakni US$ 23,7 juta tetapi akan meningkat menjadi US$ 47,4 juta pada 2021. Sedangkan laba bersih diprediksi meningkat dari U$ 3,6 juta pada 2019 menjadi US$ 4,7 juta tahun 2020 dan ditargetkan mencapai US$ 11,1 juta pada 2021.

Seiring dengan perkembangan kinerja menggembirakan tersebut, menurut Wilson Maknawi, pihaknya akan terus mendorong  pemanfaatan energi terbarukan di Indonesia. Alasannya,  Indonesia merupakan negara dengan potensi EBT yang melimpah. Dengan demikian tidak perlu khawatir pasokan EBT berkurang bila pembangkit fosil dinonaktifkan satu saat nanti. “Kalau di luar negeri pada 2050 (pembangkit fosil nonaktif). Kita bisa tahun 2040-2050 kalau kita serius mengembangkan potensi energi hijau yang kita miliki,” ujar Wilson.

Baca Juga: Laba Kencana Energi (KEEN) melesat 24% hingga kuartal III 2020

Menurut Wilson, jika pasokan energi  terbarukan memadai,  pemerintah bisa mengalihkan subsidi bahan bakar minyak (BBM) untuk subsidi bunga kredit proyek EBT, seperti proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB), Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm), Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg), Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP), dan Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTMH).

Dengan potensi yang ada, Wilson Maknawi memproyeksikan Indonesia bisa sepenuhnya menggunakan pembangkit ramah lingkungan dalam 20 tahun ke depan. Perhitungannya, 10 tahun pertama agar pembangkit berbasis fosil yang baru beroperasi bisa kembali modal. Sedangkan lima tahun sisanya merupakan masa transisi untuk mengurangi pemakaian pembangkit fosil.

Selanjutnya: Yakin bisnis membaik, Kencana Energi (KEEN) pertahankan target kinerja tahun ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×