kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kepincut harga tinggi, perusahaan pesawat Hary Tanoe jadi induk usaha batubara MNC


Senin, 18 Oktober 2021 / 09:45 WIB
Kepincut harga tinggi, perusahaan pesawat Hary Tanoe jadi induk usaha batubara MNC
ILUSTRASI. Indonesian billionaire Hary Tanoesoedibjo speaks on 'The Might of Indonesia' at the Asia TV Forums and Market conference in Singapore November 28, 2017. REUTERS/Edgar Su


Reporter: Azis Husaini | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Indonesia Transport & Infrastructure Tbk (IATA) akan melakukan akuisisi tiga perusahaan batubara di bawah PT MNC Energi dari PT MNC Investama Tbk (BHIT). Rencana ini adalah bagian dari melihat peluang bisnis batubara yang memang harganya sedang tinggi mencapai US$ 269 per ton.

Keduanya telah menandatangani nota kesepahaman untuk mengakuisisi. Setelah transaksi, IATA akan menjadi entitas induk untuk seluruh perusahaan batu bara MNC Group.

IATA sedang bersiap untuk mengambil alih:
1. PT Bhakti Coal Resources, perusahaan ekplorasi dan produsen tambang batu bara di Sumatera Selatan yang juga merupakan perusahaan induk dari perusahaan-perusahaan pemilik Izin Usaha Pertambangan, seperti PT Putra Muba Coal, PT Bhumi Sriwijaya Perdana Coal, PT Indonesia Batu Prima Energi, PT Arthaco Prima Energi, PT Sumatra Resources, PT Energi Inti Bara Pratama, PT Sriwijaya Energi Persada, PT Titan Prawira Sriwijaya, PT Primaraya Energi, dan PT Putra Mandiri Coal, yang secara keseluruhan memiliki estimasi sumberdaya sebesar 1,75 miliar MT dan estimasi cadangan sebesar 750 juta MT
2. PT Nuansacipta Coal Investment, perusahaan ekplorasi dan produsen tambang batu bara di Kalimantan Timur
3. PT Suma Sarana, perusahaan ekplorasi minyak di wilayah Provinsi Papua

Hary Tanoesoedibjo menuliskan akuisisi ini akan terjadi setelah hasil uji tuntas dan valuasi terhadap PT MNC Energi selesai dijalankan. "Dengan asumsi semua proses due diligence berjalan lancar, IATA akan segera meminta restu OJK, dengan target penyelesaian transaksi pada akhir Q1 2022," kata dia dalam akun resmi Instagramnya, Senin (18/10).

Dia mengatakan, rencana transaksi tersebut merupakan langkah strategis bagi IATA untuk memanfaatkan momentum yang timbul dari lonjakan harga komoditas batubara yang berkelanjutan.

"IATA meyakini akuisisi ini tidak hanya akan mendongkrak prospek bisnis, tetapi juga secara signifikan menguatkan nilai perusahaan karena IATA mengubah kepentingan bisnisnya dari sektor transportasi dan infrastruktur ke sektor energi," kata Ketua Umum Perindo itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×