kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kerangka Kerja FTCT Diteken, Pasar Rokok Kretek Terancam Gulung Tikar


Senin, 31 Mei 2010 / 22:26 WIB
Kerangka Kerja FTCT Diteken, Pasar Rokok Kretek Terancam Gulung Tikar


Reporter: Amailia Putri Hasniawati |


JAKARTA. The International Tobacco Growers Association (ITGA) mengaku khawatir dengan Framework Convention for Tobacco Control (FTCT). Sebab, jika lebih banyak lagi negara meneken kerangka kerja FTCT tersebut, pasar rokok kretek yang jumlahnya mencapai setengah dari pasar rokok dunia bakal terancam gulung tikar.

FTCT merupakan badan kontrol tembakau dunia yang dibentuk oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Di dalam salah satu ketentuannya, FTCT melarang penggunaan kandungan tertentu dalam industri rokok, khususnya yang selama ini biasa terdapat dalam rokok kretek.

Masalahnya, saat ini, sudah banyak negara maju seperti negara-negara di Eropa dan Amerika Serikat (AS) yang meneken kerangka kerja FTCT.

"Peraturan itu dibuat kebanyakan oleh perwakilan dari negara-negara maju yang tidak paham dengan budidaya tembakau. Kami, para petani tembakau, tidak dilibatkan dalam forum FCTC itu,” kritik António Abrunhosa, CEO ITGA dalam rilisnya (30/5).

Aliansi Masyarakat Tembakau Indonesia (AMTI) sepakat dengan ITGA. Ketua AMTI Soedaryanto bilang, kendati Indonesia belum menandatangani rekomendasi FCTC tersebut, lambat laun, dampaknya akan dirasakan oleh sekitar 3,5 juta petani tembakau dan cengkeh Indonesia.

“Kita tidak bisa mengekspor rokok kretek ke negara yang memberlakukan ketentuan ini,” katanya.

Karena itu, saat ini AMTI sedang berusaha melobi pemerintah untuk ikut mengendurkan aturan FTCT tersebut. Sebab, kontribusi ekspor rokok kretek Indonesia cukup besar. Tahun lalu, nilainya sebesar US$ 450 juta dengan pasar terbesar adalah Amerika Serikat dan Eropa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×