kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.444.000   1.000   0,07%
  • USD/IDR 15.340   65,00   0,42%
  • IDX 7.832   19,65   0,25%
  • KOMPAS100 1.193   8,54   0,72%
  • LQ45 967   7,57   0,79%
  • ISSI 228   1,17   0,52%
  • IDX30 493   4,42   0,90%
  • IDXHIDIV20 594   3,60   0,61%
  • IDX80 136   1,13   0,84%
  • IDXV30 139   0,76   0,55%
  • IDXQ30 165   1,38   0,84%

Kerek Nilai Tambah, MIND ID Siap Garap Potensi Mineral Kritis


Kamis, 12 September 2024 / 15:36 WIB
Kerek Nilai Tambah, MIND ID Siap Garap Potensi Mineral Kritis
ILUSTRASI. MIND ID siap mendorong pengelolaan mineral kritis dan strategis untuk meningkatkan nilai tambah.


Reporter: Filemon Agung | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. BUMN Holding Pertambangan Indonesia MIND ID siap mendorong pengelolaan mineral kritis dan strategis untuk meningkatkan nilai tambah.

Wakil Menteri Luar Negeri Pahala Nugraha Mansury mengatakan, mineral kritis memiliki peranan penting dalam era transisi energi di masa mendatang.

"Dengan upaya mengatasi perubahan iklim dan bagaimana kita mendukung transisi energi, permintaan mineral kritis akan meningkat lebih dari enam kali lipat dari saat ini," ujar Pahala dalam siaran pers, Kamis (12/9).

Pahala melanjutkan, peran Indonesia semakin krusial dengan melimpahnya sumberdaya mineral kritis seperti nikel dan tembaga yang merupakan bahan baku utama dalam memproduksi baterai kendaraan listrik. 

Baca Juga: MediaMIND Sampaikan Peran Sektor Minerba Sebagai Penggerak Peradaban

Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Septian Hario Seto mengatakan, Indonesia memiliki sumber daya mineral yang krusial dalam upaya transisi energi global.

"Sumber daya mineral yang sangat besar harus dikembangkan untuk kemakmuran rakyat. Indonesia sudah mulai mengembangkan industri bernilai tambah. Jika kita menambang dan mengekspor tanpa memproses mineral-mineral ini maka selamanya kita akan selalu menjadi negara pertambangan," ujar Seto.

Seto menambahkan, upaya peningkatan nilai tambah komoditas mineral dilakukan Indonesia untuk sektor nikel. Pada 2014, nilai ekspor nikel Indonesia mencapai US$ 2,9 miliar dimana sebesar 45% merupakan bijih nikel. 

Kebijakan larangan ekspor bijih nikel yang dilakukan Indonesia pada 2020 berdampak positif pada peningkatan nilai tambah yang mencapai US$ 34 miliar. 

Tidak hanya bermanfaat pada peningkatan nilai tambah untuk negara, kebijakan hilirisasi nikel diklaim ikut memberikan dampak positif pada peningkatan perekonomian dan pembangunan daerah. 

"Kita bisa mengembangkan wilayah Indonesia Timur, banyak Foreign Direct Investment (FDI) masuk ke wilayah ini. Ini menciptakan lapangan kerja, mengurangi kemiskinan dan menciptakan kesejahteraan bagi masyarakat," jelas Seto.

Corporate Secretary MIND ID Heri Yusuf mengungkapkan, sebagai holding industri pertambangan, MIND ID berkomitmen penuh dalam mendukung strategi pemerintah dalam menjaga ketahanan energi nasional dan meningkatkan nilai tambah mineral strategis.

"MIND ID senantiasa melaksanakan praktik pertambangan berkelanjutan serta mendorong komitmen hilirisasi baik sektor nikel maupun tembaga. Upaya hilirisasi juga diharapkan berdampak pada peningkatan pendapatan bagi negara dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ujar Heri.

Heri menjelaskan, ini dibuktikan dengan Grup MIND ID berhasil menuntaskan proyek strategis nasional di bidang mineral kritis. 

Baca Juga: Emiten Sektor Emas Kejar Penjualan Saat Harga Kinclong

Yang terbaru, Anggota Holding MIND ID, PT Freeport Indonesia (PTFI) meresmikan proyek smelter tembaga di Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE), Manyar, Gresik, Jawa Timur. 

Sepanjang 2023, Grup MIND ID berhasil menyelesaikan sejumlah proyek seperti ekspansi smelter tembaga di Gresik, Smelter Feni Haltim P3FH, Maluku Utara, Proyek PLTU Sumsel 8, Sumatra Selatan dan Pengembangan Ekosistem EV Battery.

Dalam mengembangkan ekosistem baterai kendaraan listrik, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) juga telah melakukan _joint venture_ dengan perusahaan baterai EV terbesar asal Tiongkok, Contemporary Amperex Technology Co. Limited (CATL). 

Proyek lainnya ialah pengembangan kawasan Industri Bukit Asam Coal Based Industrial, Sumatra Selatan Estate (BACBIE) serta pengembangan Kawasan Industri Kuala Tanjung, Sumatra Utara.

Grup MIND ID pun kini secara aktif mengawal sejumlah proyek strategis seperti PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) bakal berfokus meningkatkan kapasitas produksi alumunium nasional.

Antara lain Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat dan proyek Upgrading Teknologi Tungku Reduksi. Kemudian optimalisasi Smelter Kuala Tanjung di Sumatera Utara yang ditargetkan meningkatkan kapasitas produksi pada 2024-2025 dan proyek Diversifikasi Aluminium Remelt PT Indonesia Aluminium Alloy (IAA).

Selanjutnya: Permintaan dan Tantangan Masa Depan Minyak Nabati Global Jadi Perhatian CPOPC

Menarik Dibaca: Yuk Wisata Bunga di Australia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management Principles (SCMP) Mastering Management and Strategic Leadership (MiniMBA 2024)

[X]
×