kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.894.000   23.000   1,23%
  • USD/IDR 16.464   19,00   0,12%
  • IDX 7.135   28,71   0,40%
  • KOMPAS100 1.038   4,41   0,43%
  • LQ45 809   3,15   0,39%
  • ISSI 225   1,52   0,68%
  • IDX30 422   1,71   0,41%
  • IDXHIDIV20 508   5,55   1,11%
  • IDX80 117   0,54   0,46%
  • IDXV30 121   1,68   1,40%
  • IDXQ30 138   0,64   0,47%

Kereta Api Indonesia Genjot Angkutan Logistik Berbasis Rel


Senin, 19 Mei 2025 / 06:04 WIB
Kereta Api Indonesia Genjot Angkutan Logistik Berbasis Rel
ILUSTRASI. Pegawai PT KAI dengan mengenakan kebaya melakukan gerakan tari modern saat mengikuti flashmob pada peringatan Hari Kartini di Stasiun Kereta Api Madiun, Jawa Timur, Senin (21/4/2025). PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI melirik potensi besar dari angkutan barang lewat kereta api.


Reporter: Muhammad Alief Andri | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI melirik potensi besar dari angkutan barang lewat kereta api. Perusahaan pelat merah ini menargetkan angkutan barang mencapai 69 juta ton di sepanjang 2025.

Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo mengatakan mayoritas angkutan barang masih didominasi oleh batubara, sekitar 55 juta ton, sementara sisanya tersebar di Pulau Jawa dan mencakup berbagai jenis komoditas lainnya.

Didiek menjelaskan, penguatan angkutan barang melalui moda kereta api menjadi salah satu fokus transformasi KAI, khususnya dalam membangun ekosistem logistik yang lebih efisien dan berkelanjutan.

Baca Juga: Periode Nataru, Kereta Api Indonesia Melayani 18 Juta Penumpang

Menurut dia, membangun ekosistem logistik berbasis rel di Pulau Jawa bukan hal mudah karena masih banyak hambatan di lapangan, termasuk dominasi angkutan jalan raya dan belum meratanya infrastruktur pendukung.

"Tantangannya cukup besar, banyak model-model transportasi logistik yang tidak berbasis rel. Namun kami terus dorong, karena logistik berbasis rel bisa lebih efisien dan andal," kata Didiek di Jakarta, Jumat (16/5).

Lebih lanjut, KAI menyatakan kesiapannya menyambut implementasi penuh kebijakan zero over dimension over loading (ODOL) yang akan mulai diberlakukan pemerintah pada tahun 2026.

Didiek menilai kebijakan ini merupakan momentum penting untuk mengalihkan sebagian besar angkutan logistik dari jalan raya ke jalur kereta api, terutama di Jawa yang memiliki tantangan kepadatan dan keterbatasan ruang jalan.

Baca Juga: Buruan! Tiket Kereta Api Lebaran 2025 Sudah Bisa Dipesan Mulai Hari Ini

"KAI siap menyambut kebijakan ODOL. Semoga ekosistem logistik berbasis rel bisa mendapatkan efisiensi dan menekan biaya distribusi nasional," tegas dia.

Selain fokus pada penguatan logistik, KAI juga tengah mengembangkan sejumlah proyek transportasi terintegrasi berbasis transit oriented development (TOD), salah satunya di kawasan Sudirman, Jakarta. Kajian pengembangan TOD di kawasan ini dilakukan bersama Kemitraan Indonesia-Australia untuk Infrastruktur (KIAT).

Dengan berbagai langkah tersebut, KAI menegaskan komitmennya untuk terus memperluas kontribusi dalam sistem logistik nasional, serta berperan dalam membentuk jaringan transportasi massal.

Selanjutnya: Teridentifikasi untuk Deposit Judol, PPATK: 28.000 Rekening Bank Terblokir pada 2024

Menarik Dibaca: KFC Super Promo Paket Makan Bareng Harga Spesial, Cuma Rp 20.000 Dapat 2 Kupon Hemat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Thrive

[X]
×