Reporter: Ario Fajar |
BANDAR LAMPUNG. Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan Indonesia akan menjadi negara penghasil produk perikanan terbesar pada tahun 2015. Untuk itu, peningkatan akan difokuskan pada beberapa jenis budidaya.
Produksi perikanan budidaya itu akan dikerek sebesar 221% dari 5,26 juta ton menjadi 16,89 juta ton untuk jenis rumput laut, patin, lele, nila, gurame, kakap, ikan kerapu, ikan mas, bandeng. Untuk merelisasikan target tersebut, pemerintah akan menyokong melalui inovasi teknologi perikanan.
“Teknologi induk dan benih unggul, inovasi wadah, dan sistem budidaya serta teknologi pengendalian penyakit ikan dan lingkungan perlu terus dikembangkan dan diterapkan dalam kegiatan usaha budidaya perikanan,” ujar Martani Huseini, Dirjen Pengolahan Pemasaran dan Pemasaran Hasil Perikanan (P2HP) disela-sela pembukaan Indonesian Aquaculture, Bandar Lampung (4/10).
Kenaikan untuk rumpur laut (2010-2014) bisa mencapai 389%, dengan rata-rata peningkatan pertahun sebesar 32 %. Contohnya, tahun ini produksi rumpur laut lokal mencapai 2.672.800 ton akan mencapai 10.000.000 ton tahun 2014.
Selain itu, patin akan naik secara total akan naik hingga 1.420% hingga 2014, dengan rata-rata kenaikan tiap tahun 70%. Contohnya, tahun 2010 produksi 132.600 ton dan akan melambung tinggi hingga 1.833.000 ton tahun 2014.
Untuk lele, tahun 2010 mencapai 200.000 ton, hingga tahun 2014 kenaikannya bisa mencapai 450%. Peningkatan diharapkan di Pulau Jawa, dan sebagian sumatera seperti Lampung.
Made L. Nurdjana, Dirjen Perikanan Budidaya KKP yakin target ini akan tercapai. “Indonesia sudah menjadi salah satu negera dengan produksi produk perikanan terbanyak. Disamping Cina, saya pribadi yakin dengan target itu karena melihat semua potensi dan sumber daya yang ada saat ini,” kata Made.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News