kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Konsumsi diprediksi naik 5%, stok LPG di masa Lebaran diklaim aman


Kamis, 21 Mei 2020 / 12:52 WIB
Konsumsi diprediksi naik 5%, stok LPG di masa Lebaran diklaim aman
ILUSTRASI. Petugas beraktivitas di atas kapal LPG tanker Gas Arar (kanan), milik PT Pertamina saat isolasi mandiri di perairan Pelabuhan Kalbut, Mangaran, Situbondo, Jawa Timur, Rabu (22/4/2020). PT Pertamina menyebut stok LPG aman menjelang Ramadhan dan Idul Fitri


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina (Persero) memastikan stok LPG dan Bahan Bakar Minyak (BBM) dalam kondisi aman untuk mengantisipasi kebutuhan masyarakat jelang Lebaran. Pertamina menegaskan, di tengah pandemi Covid-19, Satuan Tugas Ramadhan & Idul Fitri (Satgas Rafi) 2020 tetap siaga.

Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman mengungkapkan, pada masa lebaran tahun ini, permintaan LPG diprediksi naik di kisaran 5% dibandingkan kondisi normal (sekitar 25.847 Metrik Ton per hari). Kenaikan ini dipengaruhi oleh meningkatnya kebutuhan rumah tangga.

Baca Juga: Moody's menurunkan outlook ABM Investama (ABMM) jadi negatif

Menurutnya, tren peningkatan kebutuhan LPG dimulai sejak berlakunya kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). "Aktivitas masyarakat banyak terkonsentrasi di rumah dan konsumsi makanan untuk keluarga lebih tinggi. Untuk mengantisipasi lonjakan permintaan jelang hari raya, Pertamina menyediakan stok LPG yang aman dan mencukupi. Seluruh fasilitas kami beroperasi dengan tanki LPG terisi maksimal," kata Fajriyah lewat siaran tertulisnya, Kamis (21/5).

Fajriyah menerangkan, untuk melayani kebutuhan LPG tersebut, Pertamina telah menyiagakan 657 SPBBE, 3.908 Agen dan 177.717 outlet untuk melayani LPG PSO, serta 808 Agen dan 84.712 outlet LPG Non PSO. Selain memenuhi kebutuhan LPG, Pertamina juga menyalurkan jaringan gas (Jargas) untuk 220 ribu rumah tangga.

Berbeda dengan LPG, sambung Fajriyah, kebutuhan BBM justru mengalami penurunan tajam pada seluruh produk. Untuk BBM jenis gasoline (Premium, Pertalite dan Pertamax Series) diperkirakan mengalami penurunan hingga 27,5% atau sekitar 67,7 Kilo Liter (KL) per hari dibandingkan pada realisasi penyaluran BBM dalam kondisi normal.

Penurunkan juga terjadi pada BBM jenis gasoil sekitar 22,8% atau 31,9 KL per hari. Untuk jenis Avtur diperkirakan sebesar 602 KL per hari atau turun 95% di bandingkan kondisi normal.

Baca Juga: Medco Energi (MEDC) masih merugi US$ 27,34 juta di 2019

“Kebutuhan BBM jelang perayaan Idul Fitri tahun ini menurun signifikan, karena kita masih berada dalam suasana pandemi Covid 19 sehingga mobilitas kendaraan di dalam kota dan antar wilayah sangat rendah dan tidak banyak memerlukan BBM,”ungkapnya.




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×