Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Sekjen DPP Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia, Rochadi Tawaf mengatakan bahwa kebijakan pemerintah untuk mengimpor sapi tanpa kuota dinilai tak berdampak negatif terhadap peternakan di dalam negeri.
Rochadi menjelaskan, kebijakan ini cukup baik mengingat dalam beberapa tahun terakhir kuota impor sapi tidak pernah tercapai, mengingat harga yang belum sesuai dengan kondisi daya beli masyarakat.
“Saya kira tidak terlalu memberikan dampak negatif, masalahnya kita kekurangan produksi di dalam negeri, sehingga kalau tidak di subtitusi oleh impor maka terjadi pengurusan populasi yang cukup drastis sehingga kebijakan impor ini relatif akan membantu peningkatan populasi di dalam negeri,” ujarnya kepada KONTAN, Jumat (20/6).
Baca Juga: Impor Daging Beku Dikurangi, Pemerintah Tambah Impor Sapi Bakalan
Meski demikian, Rochadi mengungkapkan, pemerintah harus mengalokasikan pengembangan daerah-daerah di luar sentra produksi untuk industri peternakan skala besar, khususnya industri sapi potong sapi perah di luar pengembangan peternakan rakyat.
Menurutnya, sebaiknya pemerintah menggunakan kebijakan rasio dalam pengembangan sapi potong di dalam negeri, di mana sapi lokal harus diproteksi untuk beberapa usaha yang dilakukan oleh peternakan rakyat sedangkan impor sapi bakalan itu sebagai pendukung.
“Sehingga dapat digunakan dan dibebaskan impornya tapi pada saat tertentu juga harus dilakukan penutupan sedangkan impor daging itu sebagai penyambung yang digunakan untuk industri prosesing daging maupun hotel,” pungkasnya.
Baca Juga: Jelang Idul Adha, APPDI Bilang Harga Daging Sapi Impor Tidak Alami Lonjakan Harga
Dilansir dari Kompas.com, Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas) menegaskan, pemerintah tak lagi memberlakukan batasan kuota impor sapi hidup, guna menjamin ketersediaan pasokan daging hingga susu.
Zulhas menuturkan, importir bisa melakukan impor sapi hidup tanpa kuota untuk penggemukan, pemotongan, hingga produksi susu guna mendukung industri peternakan dan kebutuhan konsumsi masyarakat.
“Ya sekarang kita buka lebar (impor sapi). Impor sapi yang hidup, impor sapi yang hidup bukan untuk potong, penggemukan maupun untuk susu,” kata Zulhas beberapa waktu lalu.
Selanjutnya: Waspada! Hujan Sangat Lebat Guyur Banyak Wilayah Indonesia Hari Ini, 21 Juni 2025
Menarik Dibaca: Manjur buat Rawat Kulit, Simak 4 Manfaat Air Beras Berikut Ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News