Reporter: Fitri Nur Arifenie |
JAKARTA. Pada bulan Oktober 2010 mendatang PT Krakatau Steel (KS) akan menghentikan pabrik hot rolled coil (HRC) miliknya selama empat minggu. Penghentian sementara tersebut otomatis akan menyusutkan penurunan produksi baja KS.
Toh, KS tak terlalu mencemaskannya. Direktur Pemasaran PT Krakatau Steel (KS) Irvan Kamil menjelaskan, meski produksinya turun, penjualan HRC tidak akan terganggu. "Kami memiliki stok-stok baja yang lalu sehingga kehilangan produksi itu akan ditutup dengan stok baja yang ada," papar Irvan. Sayangnya, Irvan enggan membeberkan besarnya potensi kehilangan produksi baja miliknya.
Stok baja yang menggudang di KS sebanyak 250.000 ton; sementara itu penjualan HRC saban bulan hanya mencapai 100.000 ton. Lantaran penghentian sementara pabrik dilakukan di kuartal keempat, produksi KS menggelinding sesuai dengan kapasitasnya pada kuartal ketiga tahun ini. "Sehingga masih cukup kalau untuk menutup penjualan," tandas Irvan.
Penghentian pabrik sementara tersebut merupakan bagian dari rencana KS untuk melakukan mengerek kapasitas pabriknya hingga 120%. "Kapasitas kita saat ini sudah 100% sehingga kita harus ekspansi," kata Irvan. Asal tahu saja, kapasitas pabrik KS mencapai 2,4 juta ton per tahun.
Selama semester pertama tahun ini, penjualan baja KS mencapai 2,2 juta ton. Sebanyak 10% dilempar ke pasar ekspor, seperti Australia, Inggris, Jepang, India, dan sejumlah negara ASEAN. Sedangkan sisanya diserap di pasar domestik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News