Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) memperluas langkah ekspansinya sebagai bagian dari strategi jangka panjang membangun infrastruktur terintegrasi dan berkelanjutan. Melalui anak usahanya di bidang energi, PT Krakatau Chandra Energi (KCE), perseroan tengah mengembangkan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 4,7 MWp di Cilegon, Banten.
Proyek tersebut akan menambah total kapasitas PLTS CDI Group menjadi 11 MWp, dan ditargetkan beroperasi pada November 2025.
Presiden Direktur CDI Group, Fransiskus Ruly Aryawan, mengatakan pencapaian ini menjadi langkah penting bagi CDI Group dalam memperkuat kontribusi terhadap bauran energi nasional sekaligus mendukung agenda transisi energi Indonesia.
Dia bilang, portofolio PLTS CDI Group dengan total kapasitas 11 MWp yang tersebar di Kawasan Industri Krakatau maupun di lokasi lain pada skala nasional ini menunjukkan komitmen dalam menghadirkan energi bersih yang tidak hanya mendukung ketahanan energi, tetapi juga memperkuat daya saing industri nasional yang nantinya dapat berkontribusi signifikan terhadap pembangunan Indonesia.
Baca Juga: Indocement (INTP) Berharap Permintaan Naik di Sisa 2025 Pasca Penjualan Susut 4,5%
"Ke depan, kami berkomitmen untuk memperluas kapasitas PLTS kami sebagai bagian dari strategi jangka panjang CDI Group dalam mendukung pembangunan berkelanjutan,” kata dia dalam keterangannya, Kamis (16/10).
Langkah ekspansi berkelanjutan ini memperkuat posisi CDI Group sebagai pemain penting di sektor energi hijau dan mendukung target pengurangan emisi karbon nasional. Dengan total kapasitas 11 MWp, portofolio PLTS CDI Group diproyeksikan mampu menekan emisi karbon hingga hampir 10 ribu ton CO₂eq per tahun, setara dengan penyerapan karbon dari lebih dari 469 ribu pohon.
Tak hanya memperluas kapasitas energi, CDI Group juga memperkuat lini logistiknya melalui pembelian dua kapal chemical vessel berkapasitas 9.000 Deadweight Tonnage (DWT) dari Jepang. Kapal ini dirancang untuk mengangkut bahan kimia di jalur pelayaran domestik maupun internasional dan dijadwalkan mulai beroperasi pada semester I-2026.
Di sisi lain, kinerja keuangan CDI Group pada semester pertama 2025 juga menunjukkan performa yang solid. Perseroan mencatatkan laba bersih sebesar US$ 74,4 juta, naik signifikan dibandingkan periode sebelumnya, dengan total aset mencapai US$ 1,5 miliar dan likuiditas kuat sebesar US$ 527,6 juta.
Direktur CDI Group, Jonathan Kandinata mengatakan kinerja pada semester pertama 2025 menunjukkan ketahanan sekaligus disiplin strategi pertumbuhan CDI Group. "Kami mencatatkan hasil audit yang kuat dengan laba bersih naik signifikan menjadi US$ 74,4 juta, disertai likuiditas yang solid sebesar US$ 527,6 juta. Hal ini semakin menegaskan kekuatan model bisnis berkelanjutan dan portofolio infrastruktur terdiversifikasi kami,” jelas Jonathan.
Baca Juga: Dorong Ekspansi Bisnis, Petrosea (PTRO) Perkuat Kualitas SDM
Selain mencatatkan kinerja operasional yang kuat, CDI Group juga memperkuat struktur permodalannya melalui strategi pendanaan yang terdiversifikasi. Pada semester pertama 2025, CDIA semakin memperkuat basis modal melalui strategi pendanaan yang terdiversifikasi.
Perusahaan memperoleh pinjaman jangka panjang senilai Rp 2 triliun dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk, menerima penyertaan modal tambahan sebesar US$ 185 juta dari pemegang saham strategis, yakni Chandra Asri Group dan EGCO Group, serta menyelesaikan penawaran umum perdana (IPO) yang menghasilkan Rp 2,4 triliun.
Selanjutnya: Tabungan Haji Bank Mega Syariah Tumbuh 13% hingga September 2025
Menarik Dibaca: 11 Rekomendasi Makanan dan Minuman untuk Meredakan Gejala Flu
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News