Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Noverius Laoli
Sebelumnya, Direktur Utama Harum Energy Ray Antonio Gunara mengatakan, kontribusi sektor nikel terhadap laba bersih HRUM diharapkan akan meningkat cukup signifikan pada tahun 2023 dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Kontribusi tersebut akan datang dari smelter pertama di PT Infei Metal Industry yang sudah beroperasi sejak April 2022, yang diharapkan akan meningkatkan kontribusinya. Sebab, pada tahun 2023 smelter tersebut sudah dapat beroperasi secara penuh sesuai kapasitas tahunannya.
Kinerja HRUM juga didukung oleh solidnya operasional bisnis batubara. HRUM melaporkan volume produksi 1,7 juta ton batubara dalam tiga bulan pertama tahun 2023. Realisasi ini meningkat 71,8% secara year-on-year (yoy) dari jumlah batubara yang diproduksi pada kuartal pertama 2022 yakni 1,0 juta ton.
Baca Juga: BI Putuskan Suku Bunga Tetap, Rekomendasi Saham Hari Ini Semoga Bikin Cuan Mantap
Tak hanya produksi, total volume penjualan batubara Harum Energy juga naik lebih dari dua kali lipat menjadi 1,8 juta ton dari sebelumnya hanya 900.000 ton di kuartal pertama tahun sebelumnya.
Menurut manajemen, lonjakan volume penjualan ini dikarenakan HRUM yang dapat memanfaatkan permintaan musiman yang lebih tinggi selama periode tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News