kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Kuartal II 2011, industri manufaktur bisa tumbuh 6%


Selasa, 03 Mei 2011 / 18:17 WIB
Kuartal II 2011, industri manufaktur bisa tumbuh 6%
ILUSTRASI. Protokol kesehatan saat pandemi corona wajib diterapkan oleh pesantren yang mulai beroperasi. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi/foc.


Reporter: Sofyan Nur Hidayat | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Pertumbuhan industri manufaktur pada kuartal II 2011 ditargetkan bisa mencapai 6%. Target itu melebihi realisasi kinerja industri manufaktur pada kuartal I 2011.

Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan, pada kuartal I-2011 industri manufaktur mengalami pertumbuhan sebesar 5,15%. Selanjutnya pada kuartal II dan III biasanya mengalami tren kenaikan. Namun pertumbuhannya akan melandai pada kuartal IV.

"Targetnya kuartal II tumbuh 6%," kata Hidayat usai membuka pameran produk industri makanan dan minuman, Selasa (3/5).

Salah satu industri manufaktur yang mengalami kenaikan adalah sektor makanan dan minuman. Sebelumnya, pertumbuhan industri makanan dan minuman sempat yang sempat anjlok karena harga komoditi pertanian yang melonjak.

Pada kuartal pertama 2010, pertumbuhan makan dan minum hanya 3%. Sedangkan sepanjang tahun 2010, pertumbuhan industri makanan dan minuman sebesar 2,27%.

Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (Gapmmi) Adhi S Lukman menilai, tidak optimalnya pertumbuhan industri makanan dan minuman pada tahun ini akan dipengaruhi oleh berbagai faktor termasuk tidak adanya kepastian pasokan energi bagi industri. "Ketidakpastian pasokan energi membuat industri kurang bisa tumbuh optimal," kata Adhi.

Selain itu, pertumbuhan industri makanan dan minuman juga akan terpengaruh harga komoditi pertanian. Meski demikian, Adhi optimistis pertumbuhan industri makanan dan minuman bisa akan mengalami kenaikan pada kuartal selanjutnya pada tahun ini.

Agar industri manufaktur terus bertumbuh, Hidayat akan mendorong pengurangan ekspor barang mentah. Pemerintah akan memprioritaskan ekspor berupa produk jadi. "Kalau ekspor barang mentah maka yang maju adalah industri mereka (negara lain), industri kita tidak maju," kata Hidayat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×