kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kuartal III 2019, penjualan Trisula (BELL) naik 26,85% ditopang bisnis seragam


Minggu, 08 Desember 2019 / 12:01 WIB
Kuartal III 2019, penjualan Trisula (BELL) naik 26,85% ditopang bisnis seragam
ILUSTRASI. Direktur Utama Direktur PT Trisula Textile Industries Tbk (TTI) Karsongno Wongso saat pewaran umum perdana saham di Jakarta (6/9). PDitopang penjualan seragam, penjualan Trisula Textile (BELL) naik 26,85% di kuartal III 2019.


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Trisula Textile Industries Tbk menunjukkan kinerja yang prima di sembilan bulan pertama. Pasalnya, emiten yang memiliki kode saham BELL ini mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp 450,86 miliar sepanjang Januari - September 2019.

Sebelumnya, penjualan BELL tercatat sebesar Rp 355,40 miliar di periode sama tahun lalu. Apabila dihitung-hitung, penjualan bersih BELL tumbuh sekitar 26,85% secara tahunan (year-on-year/yoy).

Kenaikan yang terjadi pada penjualan ini bahkan melampaui target pertumbuhan yang ditetapkan oleh BELL di awal tahun, yakni sebesar 5% dibandingkan realisasi penjualan tahun sebelumnya yang mencapai Rp 561,37 miliar.

Baca Juga: Pemerintah terus cari jalan benahi industri tekstil dalam negeri

Dengan demikian, target penjualan BELL di sepanjang tahun 2019 adalah sebesar Rp 589,44 miliar hingga tutup tahun nanti. Adapun secara persentase, realisasi penjualan BELL selama sembilan bulan pertama telah mencapai sekitar 76,48% dari target penjualan yang ditetapkan di awal tahun.

Sebagian besar pertumbuhan penjualan bersih BELL ditunjang oleh kenaikan yang terjadi pada penjualan domestik. Maklum saja, sekitar 96,43% penjualan bersih BELL memang ditopang oleh penjualan domestik pada sembilan bulan pertama tahun 2019.

Sepanjang Januari-September 2018, penjualan domestik BELL tercatat sebesar Rp 332,14 miliar. Namun demikian, angka tersebut kemudian meningkat sekitar 30,90% secara yoy menjadi Rp 434,78 miliar di periode yang sama tahun ini.

Direktur Utama Trisula Textile Industries Karsono Wongso Djaja mengatakan, kenaikan penjualan domestik didorong penjualan produk seragam dan aksesorisn, baik ke instansi pemerintahan maupun swasta oleh entitas anak BELL yakni PT Mido Indonesia.

Baca Juga: Cukupkah mekanisme safeguard untuk lindungi industri dalam negeri?

“Melalui Mido Indonesia, pesanan pembuatan seragam terus meningkat. Kami melihat peluang besar di pasar seragam yang niche ini,” ujar Karsono kepada Kontan.co.id (06/12).

Di sisi lain, beban pokok penjualan juga meningkat 29,96% secara yoy dari yang semula Rp 272,75 miliar di kuartal III 2018 menjadi Rp 354,47 miliar di kuartal III 2019. Beban umum dan administrasi juga tercatat naik sekitar 1,28% secara yoy dari Rp 40,12 miliar di kuartal III 2018 menjadi Rp 40,64 miliar di kuartal III 2019.

Kendati demikian, selisih yang cukup besar antara penjualan bersih dengan beban pokok penjualan membuat BELL masih bisa membukukan margin laba kotor sekitar 21,37% dengan laba kotor sebesar Rp 96,38 miliar di kuartal III 2019. Angka ini lebih besar sekitar 16,62% dibanding laba kotor di periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 82,64 miliar.

Baca Juga: Ada tiga produk impor yang berpotensi merugikan industri dalam negeri, apa saja?

Sementara itu, laba neto periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk alias laba bersih juga tercatat mengalami kenaikan sekitar 15,80% menjadi Rp 19,27 miliar di kuartal III 2019. Sebelumnya, laba bersih perseroan tercatat sebesar Rp 16,64 miliar di kuartal III 2018.

Asal tahu saja, BELL menargetkan pertumbuhan laba bersih tahunan sekitar 7% di awal tahun ini. Menilik laporan tahunan BELL di tahun 2018, perusahaan ini membukukan laba neto periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk alias laba bersih sebesar Rp 21,44 miliar.

Baca Juga: Optimis IEU CEPA rampung, Wamendag: Ini kesempatan mendapat akses pasar dan investasi

Artinya, BELL menargetkan laba bersih sekitar Rp 22,94 miliar hingga tutup tahun 2019. Sementara itu, realisasi laba bersih BELL di kuartal III 2019 sudah mencapai sekitar 84% dari target laba bersih yang ditetapkan pada awal tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×