kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.909.000   -24.000   -1,24%
  • USD/IDR 16.168   31,00   0,19%
  • IDX 7.940   8,48   0,11%
  • KOMPAS100 1.118   -0,16   -0,01%
  • LQ45 826   -0,72   -0,09%
  • ISSI 267   0,71   0,27%
  • IDX30 427   -0,09   -0,02%
  • IDXHIDIV20 491   0,45   0,09%
  • IDX80 124   -0,23   -0,19%
  • IDXV30 128   -0,08   -0,06%
  • IDXQ30 138   -0,26   -0,19%

Kurs dan ongkos angkut, bikin cuan Baramulti lesu


Rabu, 20 Agustus 2014 / 08:10 WIB
Kurs dan ongkos angkut, bikin cuan Baramulti lesu
ILUSTRASI. Caption dan ucapan Hari Perempuan Internasional 2023. 


Reporter: Agustinus Beo Da Costa | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina

JAKARTA. Pertumbuhan pendapatan tak selalu menjamin kinerja positif pada pos laba. Contohnya dialami oleh Perusahaan tambang batubara, PT Baramulti Suksessarana  Tbk. Meskipun mencatatkan pertumbuhan pendapatan pada semester I-2014 sebesar 9,12% menjadi US$ 88,79 juta namun kinerja bottom line  perusahaan melempem. Laba periode berjalan perusahaan ini tercatat hanya US$ 1,82 juta, turun 73,48% dari semester I-2013. 

Pembengkakan beban pokok penjualan menyebabkan Baramulti tak bisa mempertahankan pertumbuhan penjualan terhadap laba. Tercatat, beban pokok penjualan pada semester I-2014 sebesar US$ 68,84 juta sedangkan pada semester I-2013 tercatat US$ 57,73 juta.

Sekretaris Perusahaan Baramulti Suksessarana Geroad Panji Alamsyah menilai, fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat menjadi pemicu beban pokok penjualan mendaki. "Biaya transportasi (ekspor) dari sebelumnya ke China, sekarang ke India menambah beban," kata Geroad tanpa menyebutkan detail alasan pengalihan mayoritas tujuan ekspor  kepada KONTAN, pekan lalu.

Perlu Anda ketahui, Baramulti memang melempar produksi batubara ke mancanegara. Tiga negara tujuan ekspor adalah India, China dan Jepang.

Pada paruh pertama tahun ini, total produksi batubara Baramulti 1,5 juta ton, atau masih tumbuh 10% dibandingkan dengan semester I-2013. Perusahaan berkode saham BSSR di Bursa Efek Indonesia ini menjual batubaranya dengan harga rata-rata US$ 45–US$ 50 per ton. Banderol harga ini tak berbeda jauh dengan harga rata-rata sepanjang semester I-2013.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×