Reporter: Kenia Intan | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) membukukan penurunan laba bersih sebesar 23,87% year on year (yoy) dari Rp 79,64 miliar menjadi Rp 64,29 miliar. Walaupun laba bersihnya menurun, penjualan perusahaan di kuartal I memang meningkat menjadi Rp 1,21 triliun dari sebelumnya Rp 985,95 miliar.
"Ini disebabkan karena kita terus buka pasar, buka pasar perlu biaya tambahan," kata Direktur Utama Panca Budi Idaman, Djonny Taslim, dalam paparan publik di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (27/5).
Lebih lanjut ia menjelaskan, ketika pembukaan outlet baru mereka akan memberikan sedikit diskon. Di kuartal kedua, PBID optimistis akan naik. Salah satu strateginya, mereka akan fokus pada pemasaran Indonesia di bagian timur. Adapun PBID menyasar pasar baru diantaranya Bali, Makassar, NTT, Jawa Timur.
Sebagai informasi, selama ini PBID memfokuskan pasar di Jakarta, sebesar 46,50% dari total pasar di Jakarta. Sementara untuk pasar perseroan secara nasional, PBID menguasai 31,6% dari total pasar.
Terkait proyeksi pendapatan dan profit, pada tahun 2019 PBID memperkirakan pendapatannya akan naik 15%, atau setara Rp 5 triliun. Sementara laba bersihnya diproyeksikan naik 6% hingga 6,5%.
PBID optimistis target ini akan tercapai seiring dengan meningkatnya perekonomian nasional. Selain itu, sektor makanan dan minuman yang diprediksi meningkat akan berimbas pada penjualan perusahaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
