Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indika Energy Tbk (INDY) mencatatkan penurunan pendapatan dan laba untuk periode kuartal III-2024 jika dibandingkan dengan periode sama tahun lalu.
Emiten yang dipimpin Arsjad Rasjid ini mencatatkan penurunan pendapatan 22,4% pada kuartal III-2024 menjadi US$ 1,78 miliar dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar US$ 2,29 miliar.
Penurunan pendapatan ini terutama berasal dari anak usaha INDY di sektor pertambangan batubara, PT Kideco Jaya Agung (Kideco) yang mencatat penurunan pendapatan 17,7% menjadi US$ 1,4 miliar karena harga jual rata-rata batu bara yang menurun.
Direktur INDY, Retina Rosabai mengungkap penurunan harga jual rata-rata batubara tahun ini dibandingkan tahun lalu cukup tajam, sedangkan 77% pendapatan perseroan saat ini masih bergantung pada sektor batubara.
Baca Juga: Indika Energy (INDY) Yakin 2 Sektor Bisnis Ini Bakal Topang Pendapatan
"Harga penjualan rata-rata batubara menurun cukup tajam, hampir 20%. Dari US$ 75,7 per ton pada tahun lalu dan tahun ini hanya US$ 60,6 per ton," kata dia dalam acara public expose yang digelar di Jakarta, Rabu (20/11).
Pada kuartal III-2024, Kideco telah menjual 23,2 juta ton batu bara, angka ini meningkat 2,7% dibandingkan dengan 22,6 juta ton batubara pada kuartal III-2023.
Adapun, Kideco mengalokasikan 8,6 juta ton batubara atau 37% dari volume penjualannya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Alokasi ini melampaui persyaratan domestic market obligation (DMO) sebesar 25% yang ditetapkan pemerintah.
Selain sektor batubara, INDY juga mencatatkan penurunan pendapatan dari Indika Indonesia Resources yaitu sebesar 60,4% menjadi US$ 138,9 juta di kuartal III-2024 dari US$ 351,1 juta pada periode yang sama di tahun sebelumnya.
Hal ini disebabkan karena divestasi perusahaan tambang batubara Multi Tambangjaya Utama (MUTU) dan kontribusi dari bisnis perdagangan batu bara yang menurun.
Baca Juga: Indika Energy (INDY) Geser Target 50% Pendapatan dari Sektor Non Batubara Tahun 2028
Lalu dari sektor jasa engginering dan konstruksi, PT Tripatra juga mencatatkan pendapatan yang menurun 15,1% menjadi US$ 157,3 juta pada kuartal III-2024 yang terutama disebabkan oleh penurunan kontribusi proyek BP Tangguh.
Sementara itu, dari sektor bisnis logistik melalui Interport Mandiri Utama (IMU), Indika mencatat kenaikan pendapatan sebesar 2,1% menjadi US$ 85,2 juta pada kuartal III-2024.