Reporter: Amalia Fitri | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) masih akan fokus menjalankan pengembangan bisnis secara organik tahun ini.
Direktur Keuangan TBIG, Helmi Yusman tidak merinci seperti apa langkah ekspansi organik yang dilancarkan. Namun sepanjang 2019, TBIG telah memiliki 28.740 penyewaan dan 15.589 site telekomunikasi.
Baca Juga: Di tengah pandemi, Centratama Telekomunikasi (CENT) rasakan peningkatan traffic data
"Sebagaimana tahun lalu, kami masih fokus untuk berekspansi secara organik tahun ini," katanya kepada Kontan.co.id, Jumat (3/4) kemarin.
Lebih lanjut, TBIG juga memiliki site telekomunikasi yang terdiri dari 15.473 menara telekomunikasi dan 116 jaringan DAS. Sedangkan total penyewaan yang terjadi sepanjang 2018, pada menara telekomunikasi adalah sebanyak 28.624.
Helmi juga menyiratkan, di tengah pandemik, kontrak panjang 10 tahun tidak terkena dampak apapun. Ia berharap, COVID-19 tidak mempengaruhi pendapatan terkontrak pihaknya.
TBIG membukukan pendapatan Rp 4,7 triliun pada 2019. Jumlah ini naik 8,81% dibanding pendapatan tahun 2018 yang sebesar Rp 4,32 triliun. Seluruh pendapatan ini berasal dari bisnis sewa menara telekomunikasi dan properti investasi.
Baca Juga: Ini fokus XL Axiata (EXCL) setelah menjual 2.431 menara
Berdasarkan laporan keuangan periode 2019, perusahaan telekomunikasi dengan porsi sewa terbesar masih dipegang oleh PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel), yakni mencapai Rp 2,01 triliun atau 43% dari total pendapatan TBIG 2019.
Disusul oleh PT Indosat Tbk (ISAT) sebesar Rp 1,01 triliun (22%), PT XL Axiata Tbk (EXCL) Rp 844,42 miliar (18%), PT Hutchison 3 Indonesia Rp 526,68 miliar (11%), dan PT Smartfren Telecom Rp 264,8 miliar (6%).
Laba bersih TBIG pada 2019 ikut meningkat 20,41% yoy menjadi Rp 819,45 miliar. Padahal, pada 2018, laba bersih TBIG baru sebesar Rp 680,58 miliar.
Baca Juga: Centratama Telekomunikasi (CENT) genggam 3.500 tower dan 5.300 penyewa
Adapun aset TBIG per akhir 2019 mencapai Rp 30,87 triliun atau naik 6,04% secara tahunan.
Ini sejalan dengan utang TBIG yang berkurang 0,34% yoy menjadi Rp 25,35 triliun dan ekuitas yang melesat 50,11% yoy menjadi Rp 5,52 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News