Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Tendi Mahadi
Namun, penjualan CPKO sedikit menurun atau minus 2,7% menjadi 18.000 MT. Adapun pada September tahun ini, SSMS turut mencatatkan volume penjualan FFB sebanyak 26.622 MT. Sehingga jika ditotal, seluruh penjualan produk sawit SSMS di 9 bulan tahun ini, tumbuh 15,4% yoy dari sebelumnya 356.477 ton menjadi 411.216 ton.
Melihat produksi dan volume penjualan yang tumbuh positif di 9 bulan tahun ini, SSMS menargetkan rencana produksi di 2022 akan tumbuh 6%-8%. Asal tahu saja, profil pohon sawit SSMS saat ini di usia 11 tahun - 12 tahun yang akan memberikan kesempatan bagi SSMS untuk meraih produksi yang lebih tinggi lagi selama 6 tahun sampai 7 tahun mendatang.
Saat ini, SSMS memiliki 116.066 Ha lahan utama. Adapun pihaknya mengelola 23 perkebunan kelapa sawit Inti dan Plasma seluas 81.273 hektar area yang telah ditanami. Di atas lahan ini pula, SSMS mengoperasikan 8 pabrik kelapa sawit (PKS) dan satu pabrik penghancur inti sawit. SSMS juga memiliki area potensial seluas 3.646 hektare yang berfungsi sebagai basis pertumbuhan organik.
Di periode 9 bulan tahun ini, SSMS mencatatkan total aset Rp 13,39 triliun atau naik dibandingkan Desember 2020 yang senilai Rp 12,77 triliun.
Jika melihat lebih rinci, dari sisi ekuitas mengalami kenaikan cukup signifikan hingga 16% dari sebelumnya Rp 4,87 triliun di 31 Desember 2020 menjadi Rp 5,64 triliun di September 2021 disebabkan kenaikan profitabilitas. Dari sisi liabilitas, SSMS mencatatkan penurunan 2% dibandingkan Desember 2020 yang senilai Rp 7,9 triliun menjadi Rp 7,75 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News