kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Laba susu kedelai ikut mengering


Rabu, 01 Agustus 2012 / 16:35 WIB
Laba susu kedelai ikut mengering
ILUSTRASI. PT Gihon Telekomunikasi Indonesia Tbk (GHON).


Sumber: KONTAN MINGGUAN 43 XVI 2012, Laporan Utama5 | Editor: Imanuel Alexander

Harga kedelai yang meroket tidak cuma berdampak pada industri tempe dan tahu. Produsen makanan dan minuman berbahan dasar kedelai, seperti susu kedelai, juga ikut terkapar. Salah satu produsen susu kedelai, Warung Susu Dele Tidar di Surabaya, Jawa Timur, misalnya, mengaku mengalami penurunan omzet hingga 30%.

Sejak mendirikan usaha susu empat tahun lalu, pemilik Warung Dele Tidar Singgih Prayogo bilang, baru kali ini, ia merasa kelimpungan menghadapi kenaikan harga kedelai. Datangnya Bulan Ramadan tahun ini seperti memberi dua ujian berat bagi bisnisnya.

Pertama, selama Ramadan, orang banyak berpuasa sehingga membuat konsumsi susu kedelai turun. Kedua, kenaikan harga bahan pokok selama Ramadan membuat konsumen berpikir ulang membeli susu kedelai. Maklum, tidak seperti tahu–tempe yang sudah menjadi primadona di meja makan, selama ini, susu kedelai hanya menjadi menu pelengkap.

Walhasil, perajin yang sudah memiliki lima cabang warung susu di Surabaya dan Sidoarjo itu terpaksa menurunkan produksi. Sebelum harga eceran kedelai mencapai Rp 8.500 per kg, per hari, gerai susu Singgih bisa memproduksi 30 botol susu kedelai rasa cokelat, moka, dan jahe. “Selama kedelai mahal, kami mengurangi produksi sampai 30%,” ujarnya.

Singgih bilang, warungnya fokus pada pembuatan susu kedelai tawar yang memiliki pelanggan tetap. Susu tawar kemasan botol tetap diproduksi, tapi volumenya dikurangi jadi 60 botol per hari.

Harga kedelai yang mahal itu juga otomatis membuat ongkos produksi di dapur Warung Dele meningkat. Akibatnya, keuntungan yang diperoleh Singgih berkurang hingga 15%.

Meski begitu, Singgih belum memutuskan menaikkan harga. Menurutnya, keputusan jadi tidaknya menaikkan harga tergantung perkembangan sebulan ke depan. Lulusan Institut Teknologi Sepuluh November ini juga enggan menurunkan kualitas susu untuk menyiasati biaya produksi. Sebab, ia ingin menjaga kepercayaan konsumen.

Tidak jauh berbeda dengan kondisi di Jakarta, stok kedelai di Surabaya sebenarnya masih cukup memenuhi kebutuhan pasar. Cuma harganya mahal. Singgih mengaku tidak kesulitan memperoleh kedelai. Di Kota Buaya itu, perajin bisa memperoleh kedelai dari sejumlah distributor. Para distributor memperoleh kedelai dari importir yang berada di kawasan Pelabuhan Tanjung Perak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×