Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Anna Suci Perwitasari
Menurutnya di tengah Corona, geliat bisnis sektor sawit masih bagus, begitu juga dengan makanan olahan seperti mie instan dan air minum dalam kemasan (AMDK).
Fajar mengingatkan juga kepada pemerintah supaya program Jaring Pengamanan Sosisal (JPS) bisa tepat sasaran agar daya beli masyarakat tetap terjaga atau paling tidak habis lebaran tidak terlalu drop.
"Jika program JPS tepat sasaran dan pada September daya beli bisa tumbuh, proyeksinya di Oktober hingga November utilisasi pabrik perlahan bisa naik," kata Fajar.
Baca Juga: Kadin: Pertumbuhan industri bakal kian merosot di kuartal II-2020
Adapun untuk menjaga pertumbuhan industri Olefin, Aromatik dan Plastik , Fajar mengungkapkan potensi ekspor di industri hulu lumayan terbuka.
Alhasil di bulan Mei, Inaplas menargetkan bisa mengekspor 30.000 ton sejumlah produk dari hulu di antaranya polyethylene, propylene untuk bisa diekspor ke China. Nanti menyusul di jual ke Bangladesh, India, dan beberapa negara yang sudah melonggarkan kebijakan lockdown.
Di saat yang sama produk hilir seperti plastik, karung, dan lainnya juga sudah membidik pasar ekspor ke Malaysia, Thailand dan Filipina karena pasarnya sedang drop.
Fajar berharap untuk menjaga daya saing ke luar negeri, kebijakan stimulus pajak dan penurunan harga gas industri bisa gampang dan cepat diimplementasikan. "Satu lagi yang terpenting adalah jaminan distribusi dan produksi harus dijaga," kata Fajar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













