kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.919.000   -11.000   -0,57%
  • USD/IDR 16.224   -4,00   -0,02%
  • IDX 7.142   -72,65   -1,01%
  • KOMPAS100 1.044   -8,77   -0,83%
  • LQ45 810   -6,29   -0,77%
  • ISSI 224   -1,39   -0,61%
  • IDX30 424   -2,74   -0,64%
  • IDXHIDIV20 500   -4,03   -0,80%
  • IDX80 117   -0,62   -0,53%
  • IDXV30 119   -0,55   -0,46%
  • IDXQ30 138   -0,63   -0,45%

Lakukan Restorasi dan Konservasi, Langkah AGM Lindungi Bekantan


Senin, 20 Desember 2021 / 07:10 WIB
Lakukan Restorasi dan Konservasi, Langkah AGM Lindungi Bekantan


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Antang Gunung Meratus (AGM) memastikan dalam menjalankan kegiatan operasional, senantiasa mengedepankan prinsip keberlanjutan. Tak hanya aspek lingkungan tambang, namun juga turut berkontribusi menjaga ekosistem kawasan.

Upaya nyata yang dilakukan yaitu melakukan konservasi hutan rawa gelam dan habitat hewan langka Bekantan (nasalis larvatus).

Sejak 2016, AGM telah melaksanakan upaya restorisasi untuk habitat Bekantan. Hewan ini merupakan hewan endemik Kalimantan yang sudah hampir punah.

Upaya yang dilakukan AGM dengan merestorisasi habitat Bekantan seluas 90 hektare di Desa Restorasi Ekosistem Bekantan di Desa Rawa Gelam, Kecamatan Tapin Selatan, Kabupaten Tapin, Provinsi Kalimantan Selatan.

AGM mengupayakan untuk menyelamatkan habitat Bekantan dan ekosistem lahan gambut secara maksimal dengan bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tapin.

Baca Juga: Pemerintah Diminta Segera Turun Tangan Atasi Persoalan Obvitnas Antang

Selain mengembangkan konservasi, AGM juga membangun infrastruktur ekowisata yang dikelola bersama dengan Pemkab Tapin dan masyarakat setempat.

Kini, wilayah konservasi yang berdekatan dengan operasional angkutan AGM di kanal Sungai Muning itu telah ditetapkan melalui SK Bupati Tapin No. 188.45/060/KUM/2014 sebagai kawasan bernilai penting bagi konservasi Bekantan di Kabupaten Tapin.

Ekowisata Bekantan itu dilengkapi dengan berbagai fasilitas, seperti plaza ekowisata, menara pandang, shelter, dermaga, nursery, papan informasi, deck, jembatan, toilet dan sebagainya.

Daniel Siregar, Sect Head Environment AGM menambahkan, langkah AGM menyelamatkan habitat Bekantan juga sejalan dengan penerapan Sistem Manajemen Lingkungan (SML) ISO 14001:2015 sejak 2016.

Ketentuan dalam ISO itu menyebutkan, dalam menjalankan operasinya, perusahaan senantiasa mempertimbangkan aspek lingkungan yang sejalan dengan visi dan misi untuk menciptakan bisnis berkelanjutan.

“Ini membuktikan bahwa AGM berkomitmen untuk melakukan perbaikan secara terus-menerus, khususnya dalam kinerja pengelolaan lingkungan,” ujar Daniel dalam keterangannya, Minggu (19/12)

Dia menambahkan, identifikasi mengenai kondisi ekosistem Bekantan telah dimulai sejak tahun 2014 dengan melibatkan tim ahli dari Prof Hadi S. Alikodra dari Institut Pertanian Bogor (IPB). 




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×