kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Layanan pengiriman makanan Gojek dan Grab naik dua digit saat Ramadan


Selasa, 26 Mei 2020 / 08:00 WIB
Layanan pengiriman makanan Gojek dan Grab naik dua digit saat Ramadan
ILUSTRASI.


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Selama bulan Ramadan, perusahaan penyedia jasa layanan transportasi Gojek dan Grab mengalami peningkatan pesanan pengiriman makanan. 

"Pandemi virus corona telah membuat Gojek mengalihkan fokus bisnis ke jasa pengiriman makanan," kata Catherine Hindra Sutjahyo, Chief Food Officer Gojek seperti dikutip Financial Times, Senin (25/5). Dia mengatakan, daya tahan perdagangan online di tengah pandemi membuat Gojek dapat menyelesaikan tantangan harian baru. 

Pengiriman makanan melalui jasa layanan antar pada hari yang sama menjadi alternatif bagi para pedagang untuk menjual makanan. Momentum Ramadan membuat banyak orang saling mengirim makanan sebagai hadiah. 

Baca Juga: Terdampak PSBB, volume pengiriman barang J&T Express naik 15%

"Gojek mencatat lonjakan pengiriman persen 10% di Indonesia pada akhir April dan awal Ramadan pada awal Mei," jelas Gojek seperti dikutip Financial Times

Perusahaan pesaing Gojek, Grab mengatakan, pedagang diaplikasinya melaporkan peningkatan pesanan dua digit selama Ramadan dibandingkan dengan tahun lalu. "Ini termasuk rekor ada 4,2 juta porsi ayam goreng dalam tiga minggu selama Ramadan," jelas Grab seperti dikutip Financial Times

Baca Juga: Grab mulai tawarkan cuti tanpa gaji hingga pengurangan jam kerja ke karyawan

"Bisnis makanan memberi perusahaan jasa layanan transportasi memberi aliran bisnis tambahan," kata Sirajudeen Mohammed, Direktur Pelaksana Accenture perusahaan yang berbasis di Singapura dan memiliki spesialisasi perdagangan digital. Dia menambahkan, Gojek menerima lonjakan pesanan sebanyak 450 persen pada aplikasinya selama waktu buka puasa.

Tetapi Mohammed tidak yakin lonjakan pesanan makanan dapat mengkompensasi hilangnya permintaan layanan tumpangan. 

Tren ini menggarisbawahi semakin pentingnya pengiriman makanan secara global untuk bisnis layanan aplikasi jasa perjalanan. Tak heran, Uber pada bulan Mei getol mendekati Grubhub, perusahaan pengiriman makanan terbesar di AS. Lyft juga telah meluncurkan layanan pengiriman untuk memenuhi permintaan barang-barang penting seperti bahan makanan.

Baca Juga: Manajemen senior Gojek akan mendonasikan 25% dari gaji tahunannya untuk para mitra

Industri restoran di Asia sejatinya sangat dirugikan oleh pandemi. Zomato, perusahaan pengiriman makanan terbesar di India, pada Mei 2020 mengatakan, akan memberhentikan pekerja dan memperkirakan jumlah restoran di India akan menyusut 25% hingga 40% selama enam hingga 12 bulan ke depan.

Tetapi kondisi bisnis makanan tradisional di Indonesia cukup cepat beradaptasi dengan realitas baru. Dapur MTW, sebuah bisnis restoran di Jakarta mengaku mengalami tiga kali lipat pesanan melalui Gojek selama bulan Ramadan berkat makanan paketkeluarga yang dapat bertahan hingga satu minggu dan dibekukan.

"Aku tidak yakin semuanya akan kembali normal dalam waktu dekat. Kami hanya ingin menyesuaikan dengan seluruh situasi ini," kata pemilik Dapur MTW, Tiwuk Rayie Larasati seperti dikutip Financial Times

Baca Juga: Gojek dikabarkan PHK karyawan level menengah bawah

Sejatinya kondisi bisnis Gojek dan Grab cukup berat sejak awal pandemi virus corona dimulai. Apalagi Indonesia adalah pasar utama Gojek dan Grab juga tengah berjuang memerangi pandemi Covid-19. Grab, perusahaan bernilai US$ 14 miliar dan didukung oleh kelompok teknologi Jepang SoftBank, telah meminta karyawan untuk mempertimbangkan untuk mengurangi jam kerja atau menerima cuti di luar tanggungan. 

Gojek dengan nilai perusahaan US$ 10 miliar juga mengaku terdampak buruk atas wabah virus corona. Eksekutif senior di kedua perusahaan tersebut telah dipangkas gajinya sementara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×