kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Liburan Akhir Tahun, Industri Hiburan dan Hotel Bersiap Meraup Untung


Minggu, 08 Oktober 2023 / 07:15 WIB
Liburan Akhir Tahun, Industri Hiburan dan Hotel Bersiap Meraup Untung


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Momentum liburan akhir tahun bisa dimanfaatkan oleh emiten-emiten yang bergerak di sektor biro wisata, tempat hiburan, hingga hunian untuk meraup cuan.

Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) memproyeksikan kenaikan permintaan perjalanan wisata akan naik 30% di akhir tahun ini. Wakil Ketua umum DPP Asita, Budi Ardiansjah mengatakan, destinasi wisata lokal masih mendominasi untuk perjalanan wisata di akhir tahun. Selain itu destinasi internasional terutama rute-rute Asia dan sebagian Eropa juga menjadi destinasi wisata favorit lainnya di libur akhir tahun.

"Akhir tahun diperkirakan kenaikannya 30%. Di akhir tahun lalu hampir sama, kenaikannya sekitar 25% - 30%," kata Budi kepada Kontan.co.id, Senin (2/10).

Baca Juga: Libur Akhir Tahun, PHRI Proyeksikan Okupansi Hotel Meningkat 20%

Budi menuturkan, di akhir tahun masyarakat mulai terbiasa lagi dengan perjalanan dalam rombongan reguler. Ada juga sebagian yang dalam kelompok kecil atau keluarga. Kebanyakan tujuan wisata mereka masih wilayah domestik dan diikuti dengan Asia dan sebagian Eropa. Momentum pertumbuhan di industri pariwisata akan dimanfaatkan dengan baik oleh pelaku bisnis.

Dari sisi perusahaan digital di sektor pariwisata, CEO of Transport Traveloka, Iko Putera mengatakan, minat perjalanan domestik masih terus menunjukkan peningkatan minat wisatawan, seperti Surabaya, Bali, Makassar, Kupang, Solo dan Lampung.

Tidak hanya domestik, destinasi internasional juga mengalami lonjakan dan menjadi favorit bagi wisatawan nusantara sepanjang semester pertama tahun ini di antaranya; Malaysia, Singapura, Thailand, Jepang dan Australia.

"Sejauh ini pertumbuhan pariwisata masih menunjukkan tren yang positif, baik untuk perjalanan domestik dan internasional," ujar Iko kepada Kontan.co.id.

Baca Juga: MotoGP Mandalika 2023 Ditargetkan Beri Dampak Ekonomi Rp 4,5 Triliun

Iko menambahkan, sebagai salah satu pemain di sektor pariwisata yang turut mengamati perkembangan tersebut, Traveloka tetap optimis dengan pertumbuhan pariwisata namun tetap berhati-hati terhadap pemulihan pasca pandemi yang diprediksi akan terjadi pada tahun 2024.

Dari emiten pengelola taman hiburan, PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) menargetkan pengunjung di momentum liburan akhir tahun meningkat 30% dari reguler season.

Corporate Communication Pembangunan Jaya Ancol, Ariyadi Eko Nugroho mengatakan, menyambut momen liburan akhir tahun atau peak season, Ancol akan memberikan beberapa konten spesial yang dapat dinikmati oleh pengunjung.

"Untuk pengunjung, kalau dibanding dengan reguler season, bisa meningkat 30%," kata Ariyadi saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (3/10).

Sementara itu, Sekretars Jenderal Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Maulana Yusran memproyeksikan tingkat hunian atau okupansi hotel di momentum liburan akhir tahun meningkat 20% dari reguler season, terutama dua minggu sebelum tahun baru.

Baca Juga: Permintaan Perjalanan Wisata Diproyeksikan Meningkat 30% pada Akhir Tahun Ini

"Peningkatan 20% ini tidak berlaku bagi hotel di seluruh Indonesia. Biasanya di Pulau Jawa, Bali, beberapa juga di Sumatera. Tapi belum semuanya akan meningkat, bergantung destinasi yang memiliki daya tarik bagi wisatawan," kata Yusran saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (3/10).

Untuk diketahui, Colliers Indonesia melihat kinerja perhotelan dan kondisi pariwisata mulai mengalami pertumbuhan, baik dari angka turis domestik maupun turis mancanegara yang meningkat stabil.

Selain itu, Hotel Portfolio Strategy & Asset Management Professional, Ross Wodds dalam akun LinkedIn memperkirakan peningkatan okupansi di sektor hotel bintang 5 sebesar 19,4% dari tahun 2022, sehingga di tahun 2023 okupansinya bisa mencapai 57,3%.

Adanya peningkatan tingkat okupansi ini menunjukkan pemulihan luar biasa dari masa-masa sulit yang dihadapi sektor perhotelan semasa pandemi berlangsung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×