Reporter: Filemon Agung | Editor: Noverius Laoli
"(Juga) beberapa terjadi kegagalan operasional atau unplanned shutdown yang memberikan impact (pada) kehilangan produksi yang cukup besar," kata Julius.
Julius menambahkan, faktor lainnya yakni dari target pengeboran sumur pengembangan yang meskipun meningkat ketimbang tahun 2020 namun masih di bawah target yang ditetapkan.
Baca Juga: Sektor Hulu Migas Pastikan Komitmen Pemenuhan Kebutuhan Gas Dalam Negeri
Pergeseran jadwal pengeboran pun diakui turut mempengaruhi produksi dan lifting migas sepanjang tahun 2021. Untuk tahun 2022, SKK Migas menargetkan lifting minyak sebesar 703 ribu BOPD dan gas sebesar 5.800 MMSCFD.
Julius memastikan, sejumlah tantangan di tahun 2021 lalu diprediksi masih akan berlanjut untuk tahun ini. Kendati demikian, sejumlah upaya dipastikan akan terus dilakukan untuk menjaga target di tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News