Reporter: Maria Elga Ratri | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Asosiasi Gula Indonesia (AGI) memperkirakan tahun ini akan terjadi penurunan luas lahan tebu sekitar 23.198 hektare dari tahun sebelumnya karena petani enggan menanam tebu.
"Rendahnya harga gula di tahun 2013 berdampak pada penyusutan lahan tahun ini," ujar Direktur Eksekutif AGI Tito Pranolo, Selasa (21/1).
Menurut perhitungan AGI, luas lahan tebu nasional yang semula 470.198 hektare (2013) akan susut 4,93% menjadi 447.000 hektare. Penyusutan tersebut utamanya terjadi di pulau jawa yang menjadi daerah penghasil utama tebu.
Pengaruh utama penyusutan lahan ini adalah iklim dan juga harga gula. Sekadar catatan, harga lelang gula pada tahun 2012 sempat menembus Rp 11.300 per kilogram (kg). Sehingga pada tahun 2013, di Jawa saja, luas lahan tebu meningkat 25.842 ha menjadi 304.333 ha.
Di sisi lain, produktivitas tebu tahun ini juga diperkirakan turun sekitar 6,3% menjadi 70,8 ton per ha dari tahun lalu yang rata-rata 75,6 ton per ha. Salah satu sebabnya, iklim 2014 diasumsikan normal dan tidak sebasah tahun-tahu sebelumnya. Sehingga penurunan areal tebu akan lebih banyak terjadi di lahan sawah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News