kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Luhut: Dana Rp 27 triliun pembebasan lahan jalan tol hingga akhir 2020


Jumat, 11 September 2020 / 08:14 WIB
Luhut: Dana Rp 27 triliun pembebasan lahan jalan tol hingga akhir 2020
ILUSTRASI. Progres Tol Serpong-Cinere: Proyek pembangunan Jalan Tol Serpong-Cinere di Pondok Cabe, Kamis (10/9). Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Melalui Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) mengubgkapkan progres pembangunan Jalan Tol Serpong-Cinere


Sumber: Kompas.com | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah mengalokasikan Rp 27 triliun untuk pembebasan tanah tol hingga akhir Tahun 2020. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, dana tersebut dianggarkan untuk mendukung percepatan pembangunan jalan tol yang dimulai pada Kuartal III tahun ini.

"Tanah termasuk salah satu masalah yang krusial. Untuk itu kita percepat pembebasannya. Ini strategi kita juga agar defisit pertumbuhan ekonomi kita terus menurun menjadi minus 0,5 persen atau plus 0,5 persen," kata Luhut menjawab Kompas.com, Kamis (9/9/2020).

Namun, percepatan pembebasan lahan ini juga harus tertib administrasi dan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Baca Juga: Wijaya Karya (WIKA) mengejar tender proyek-proyek strategis di pengujung 2020

Selain tertib administrasi, Luhut juga meminta semua pihak yang terlibat dalam pembangunan jalan tol harus melaksanakan kajian kelayakan atau feasibility study dengan benar agar menarik investor.

Terlebih RUU Cipta Kerja atau Omnibus Law akan segera disahkan yang menurut Luhut bisa menjadi trigger atau daya tarik bagi investor untuk mau berinvestasi di jalan tol. Oleh karena itu, profesionalisme harus dijaga.

Tidak hanya dalam merancang jalan tol dengan desain mumpuni, kualitas pekerjaan yang baik, juga memegang teguh komitmen dengan investor.

Menurut Luhut, komitmen dengan investor baik domestik maupun asing harus dilaksanakan. Termasuk komitmen soal kenaikan tarif tol, apa yang sudah dijanjikan pada investor harus dilaksanakan.

"Saya pikir kalau ada kontroversi kecil-kecil, ya jadi ajalah. emang gue pikirin. Ya ga begitu (kontroversi) juga. Karena investor itu juga harus nyaman dengan kita. Apa yang sudah kita janjikan, kita harus terlibat dan laksanakan," tegas Luhut. 

Untuk menggairahkan investasi produktif melalui pembangunan jalan tol ini, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyiapkan pembangunan 8 ruas tol baru . Ruas tol tersebut menghubungkan kawasan strategis dan pusat pertumbuhan di Pulau Jawa dan Bali.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, kedelapan ruas tol tersebut memiliki total panjang 374 kilometer dan nilai investasi sebesar Rp 100 triliun.

Baca Juga: BPJT targetkan tiga jalan tol baru beroperasi di sisa tahun 2020

Kedelapan ruas tol tersebut yakni, Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulonprogo sepanjang 96,57 kilometer, Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan sepanjang 60,1 kilometer, Tol Kertajati-Cipali sepanjang 3,6 kilometer, dan Tol North-South Link Bandung sepanjang 14,2 kilometer.

Kemudian, Harbour Road Tanjung Priok-Pluit 8,9 kilometer, Tol Jogja-Bawen sepanjang 75,83 kilometer, Tol Gilimanuk-Mengwi 95,22 kilometer, serta Tol Kediri-Kertosono 20,3 kilometer. Adapun hingga Kuartal III-2020, investasi jalan tol sudah mencapai angka Rp 53 triliun. (Hilda B Alexander)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pemerintah Siapkan Rp 27 Triliun untuk Pembebasan Tanah Tol ",

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×